Menuju konten utama

Pelaku Penyerangan Gereja Santa Lidwina Pernah Berniat ke Suriah

Tito mengatakan Suliono pernah berencana ingin pergi ke Suriah. 

Pelaku Penyerangan Gereja Santa Lidwina Pernah Berniat ke Suriah
Petugas kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus penyerangan di Gereja Katholik St. Lidwina, Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (11/2). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.

tirto.id - Suliono, pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina, Bedog, Yogyakarta, pernah berencana membuat paspor untuk pergi ke Suriah. Pernyataan itu disampaikan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Senin (12/2/2018).

Tito menjelaskan, Suliono pernah pergi ke sejumlah tempat, seperti Sulawesi Tengah, Poso, Magelang, dan terpapar paham radikalisme yang mengarah kepada tindak kekerasan.

"Informasi yang bersangkutan pernah coba membuat paspor berangkat ke Suriah, tapi tak berhasil. Akhirnya dia melakukan amaliah untuk akhirnya menyerang 'kafir' versi dia," tegas Tito.

Tito mengaku, Polri masih mendalami keterkaitan Suliono dengan pelaku lain ataupun kelompok tertentu. Dalam mendalami kasus ini, kata Tito, Mabes Polri sudah meminta bantuan dari TNI.

"Saya sudah kontak dengan Pak Panglima TNI untuk menurunkan tim intelijen dalam rangka bekerjasama untuk memberi masukan-masukan informasi," kata Tito yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Densus 88 Antiteror ini.

Dengan adanya tim intelijen, Tito berharap Polri bisa mengungkap kasus sesuai fakta yang ada. Ia berharap, masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu tanpa bukti yang jelas.

"Jangan juga mau isu ini dimanfaatkan untuk mengadu domba antara elemen masyarakat kita," ungkap Tito.

Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigjen Pol Ahmad Dofiri sebelumnya menyatakan, Suliono sudah menetap di Yogyakarta sekitar 5 hari dan menginap di masjid dan musala.

"Yang bersangkutan [pelaku] berada di Yogya ini tadinya dalam rangka kembali pulang ke Banyuwangi, mampir di Yogya, menginap di masjid dan musala. Hanya menginap saja, kegiatannya apa di situ tidak perlu saya sampaikan, tapi intinya yang bersangkutan berada di Yogyakarta," kata Ahmad Dofiri dalam keterangan pers di Polda DIY, Senin (12/2/2018).

Polisi enggan merinci masjid dan musala mana saja yang pernah ditempati pelaku selama di Yogyakarta, tapi salah satu musala berada di sekitar gereja. Untuk mengetahui kegiatan pelaku selama di Yogyakarta, polisi sudah memeriksa 11 orang saksi.

"Kami sudah memeriksa 11 saksi dan semuanya untuk mengarahkan kegiatan pelaku sebelum melakukan tindakan di Gereja Lidwina. Beberapa saksi betul mengatakan bahwa yang bersangkutan pernah menginap di masjid dan musala, CCTV-nya juga ada," kata Ahmad.

Suliono (23) diketahui merupakan mahasiswa asal Banyuwangi yang sempat menetap di Magelang dan menempuh pendidikan di sana. Namun, polisi belum bisa memastikan di universitas mana ia pernah belajar.

Baca juga artikel terkait PENYERANGAN GEREJA SANTA LIDWINA BEDOG atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto