Menuju konten utama

Pelaku Bom Bunuh Diri Kartasura Tak Berafiliasi Teroris Indonesia

Densus 88 Antiteror menangkap dua terduga teroris yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Pos Pantau Kartasura.

Pelaku Bom Bunuh Diri Kartasura Tak Berafiliasi Teroris Indonesia
Petugas Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara lokasi kejadian bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho.

tirto.id - Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan terduga teroris komplotan bom bunuh diri di Pos Pantau Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah tidak berafiliasi dengan jaringan teroris di Indonesia.

“Keterangan sementara yang kami dapat, mereka tidak berafiliasi kepada jaringan terorisme yang ada di Indonesia. Tetapi berbaiat kepada Abu Bakar Al Baghdadi, pemimpin ISIS,” ujar dia di Mabes Polri, Senin (10/6/2019).

Polisi akan mendalami lagi keterangan pelaku ihwal keterkaitan mereka dengan jaringan teroris, serta mendalami motif dan perannya. Para pelaku pun berbaiat kepada ISIS via media sosial. Meski tidak bersumpah dengan tatap muka, para pelaku diduga terpapar paham radikalisme ISIS secara autodidak.

“Sebagai contoh, Rofik Asharudin (pelaku bom bunuh diri), mempelajari rangkaian bom dan bahan yang dibutuhkan melalui YouTube. Kemudian bait melalui media sosial,” sambung Asep.

Minggu (9/6), Densus 88 Antiteror menangkap dua terduga teroris yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Pos Pantau Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Pelaku ialah AA alias Umar (30) yang dicokok di Lampung dan S (31) yang diringkus di Sukoharjo.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, Asep menyatakan peran AA dan S ialah mengetahui rencana aksi dan memantau situasi serta merakit bom. Polisi masih mengusut perkara tersebut guna mengetahui motif dan latar belakang pelaku.

Rofik meledakkan diri di depan pos pantau, Senin (3/6), sekitar pukul 22.45 WIB. Sebelum beraksi, ia meninggalkan sepeda motor merek Suzuki Shogun bernopol AB 4051 WK. Lantas ia berjalan ke arah pos sambil menggunakan headset, Rofik duduk di trotoar dekat pos sekitar lima hingga 10 menit.

Kemudian lelaki kelahiran 1 Desember 1997 itu meledakkan diri. Akibatnya, perut dan tangan kanan Rofik luka. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan Rofik masih amatir.

“Pelaku amatir, rekam jejak dia belum diketahui (masih dalam pendalaman polisi),” kata Dedi di Mabes Polri, Selasa (4/6/2019).

Disebut amatir, lanjut dia, karena pelaku menggunakan bom berdaya ledak rendah, pola yang digunakan pelaku serta rekam jejak.

“Kalau dia profesional serta memiliki pengalaman yang cukup di bidang terorisme, dia tidak akan meledakkan diri di luar (pos atau kantor polisi), tapi masuk ke dalam dan korban akan berjatuhan,” sambung Dedi.

Baca juga artikel terkait BOM BUNUH DIRI atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto