tirto.id - Operasional Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, dihentikan sementara akibat tanggul penahan air laut jebol sehingga menyebabkan banji rob di kawasan tersebut. Seluruh aktivitas termasuk pelayaran dan bongkar muat peti kemas di pelabuhan tersebut dihentikan sementara.
Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas, M. Tohir mengatakan tanggul penahan air laut di Kawasan Lamicitra, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang jebol pada Senin (23/5/2022) pukul 14.00 sampai dengan 16.00 WIB.
"Dengan jebolnya penahan air laut seluruh aktifitas karyawan/karyawati dipulangkan dari instansi maupun perusahaan, untuk mengantisipasi dampak banjir air laut yang masuk di kawasan pelabuhan Tanjung Emas Semarang," kata Tohir dalam keterangan tertulis, Selasa (24/5/2022).
Tohir mencatat hampir 75 persen wilayah Pelabuhan Tanjung Emas terendam air laut: Jalan Yos Sudarso (depan KSOP Tanjung Emas), Dermaga Pelabuhan Rakyat, Dermaga Nusantara, Jalan Coaster, Jalan Deli, hingga Kawasan Lamicitra. Banjir juga mengakibatkan kemacetan di akses masuk Pelabuhan Tanjung Emas.
Menurut Tohir, peringatan banjir rob dan gelombang tinggi 23 dan 24 Mei 2022 dikeluarkan oleh BMKG Maritim Semarang.
"Kami terus berkoordinasi dengan StakeHolder di Pelabuhan Tanjung Emas agar kegiatan bongkar muat terus berjalan dengan memperhatikan situasi dari banjir rob ini," kata dia.
BPBD Semarang mecatat hingga pukul 05.30 WIB, banjir rob masih menggenangi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Akan tetapi, banjir di kawasan tersebut tak separah kemarin.
BPBD pagi ini membuka dapur umum salah satunya di Jalan Brotojoyo. BPBD merinci titik lokasi banjir air laut di Semarang sebagai berikut:
- Depan Pos 1
- Depan Polsek KPTE
- Jalan Coaster
- Jalan Deli
- Dermaga Nusantara
- Terminal Pelabuhan Tg Emas Semarang.
- Kawasan Lamicitra
- Dok Koja Bahari
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Gilang Ramadhan
