Menuju konten utama

Pekerja Kreatif Rentan Terserang Gangguan Bipolar

Nova mengatakan, pada periode depresi, kreativitas juga bisa muncul namun dalam hal yang negatif seperti lebih kreatif ide untuk bunuh diri.

Pekerja Kreatif Rentan Terserang Gangguan Bipolar
Ilustrasi Bipolar [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Menurut pakar kejiwaan, profesi yang membutuhkan kreativitas sangat rentan mengalami gangguan bipolar, terutama dalam periode manik. Bipolar adalah gangguan perubahan mood yang sangat dramatis dari mood yang meningkat atau disebut manik/hipomanik, menjadi mood yang sangat menurun atau depresi.

"Sudah banyak buktinya, seperti pelukis Van Gogh yang diyakini mengidap gangguan bipolar," kata Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) cabang DKI Jakarta dr Nova Riyanti Yusuf SpKJ di Jakarta, Kamis (30/3/2017).

Dalam seminar mengenai Gangguan Bipolar VS Gaya Hidup Modern dalam rangka Hari Bipolar Sedunia, Nova mengatakan dalam periode manik biasanya ditandai dengan gejala perilaku yang tidak biasanya terkadang berlebihan misalnya menjadi lebih konsumtif sampai pada tahap tidak terkendali, bahkan merasa tidak butuh tidur.

Ia menambahkan, pada saat manik biasanya akan muncul ide-ide yang mungkin tidak akan terpikirkan saat dalam periode normal. Ide yang muncul juga melompat-lompat dari satu ide ke ide lain. Di sinilah timbulnya kreativitas.

Sementara pada periode depresi, lanjut dia, kreativitas juga bisa muncul namun dalam hal yang negatif seperti misalnya lebih kreatif ide untuk bunuh diri.

Sementara itu, Kepala Departemen Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr AAA Agung Kusumawardhani mengatakan gangguan bipolar tidak hanya menyerang para pelaku profesi kreatif tetapi juga bisa menyerang semua profesi.

"Semua profesi ada peluang tapi kalau dilihat lebih banyak orang-orang pengidap gangguan bipolar yang bekerja dibidang kreatif," kata Agung.

Dari beberapa pasien yang ditangani Agung, penderita gangguan bipolar lebih banyak pada kelompok dengan edukasi dan pendapatan tinggi.

Berikut gejala depresi dan manik:

Gejala Depresi:

1. Perasaan sedih yang berkepanjangan atau sering menangis tanpa alasan yang jelas

2. Perubahan yang signifikan pada pola makan dan tidur

3. Mudah tersinggunt dan marah, mengalami agitasi dan rasa gelisah

4. Bersikap pesimistis dan tidak peduli pada apapun

5. Kehilangan semangat atau menjadi lesu

6. Merasakan nyeri atau sakit tanpa sebab

7. Merasa bersalah, tidak berguna atau tidak memiliki harapan

8. Tidak mampu berkonsentrasi dan ragu-ragu

9. Hilangnya minat terhadap hal-hal yang sebelumnya disukai dan menarik diri dari lingkungan

10. Konsumsi alkohol atau zat-zat terlarang secara berlebihan

11. Berpikir tentang kematian atau bunuh diri secara terus menerus

Gejala Manik:

1. Meningkatnya aktivitas fisik dan mental dan energi

2. Mood yang meningkat, memiliki optimisme yang berlebihan dan rasa percaya diri yang tinggi

3. Sangat mudah tersinggung dan menunjukkan perilaku agresif

4. Membutuhkan sedikit waktu untuk tidur tanpa merasa lelah

5. Mengalami waham, merasa dirinya sangat penting

6. Berbicara dan berpikir sangat cepat, cepat berpindah dari satu ide ke ide lainnya

7. Berperilaku implusif, tidak berpikir panjang dan pikirannya cepat teralih

8. Berperilaku sembrono seperti menghambur-hamburkan uang, mengambil keputusan bisnis yang beresiko, mengendarai kendaraan dengan sembarangan dan perilaku seks bebas

9. Dalam beberapa kasus yang cukup parah, mengalami delusi dan halusinasi.

Baca juga artikel terkait BIPOLAR

tirto.id - Kesehatan
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto