Menuju konten utama
Hasil Survei Iprice

Pekerja di Jakarta Butuh Biaya Hidup hingga Rp12 Juta, Benarkah?

Biaya hidup di Jakarta disebut memakan pengeluaran hingga Rp12 juta. Tentu ini masih jauh dari besaran UMR Jakarta sebesar Rp4,57 juta.

Pekerja di Jakarta Butuh Biaya Hidup hingga Rp12 Juta, Benarkah?
Ilustrasi pekerja Perempuan FOTO/iStockphoto

tirto.id - Memulai kariEr di Jakarta masih menjadi primadona di kalangan fresh graduate dan career hunter. Tetapi, menurut hasil survei biaya hidup yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), kota metropolitan ini juga menjadi kota dengan biaya hidup tertinggi di Indonesia.

Biaya hidup di Jakarta disebut memakan pengeluaran hingga Rp12 juta. Tentu ini masih jauh dari besaran Upah Minimum Regional (UMR) Jakarta sebesar Rp4.641.854 sebelum adanya putusan PTUN Jakarta. Namun, berubah menjadi Rp4.573.845 setelah adanya putusan PTUN Jakarta.

Sebenarnya, biaya hidup tergantung dari kebutuhan dan gaya hidup seseorang. Namun, pekerja perlu mencari tahu perbandingan besaran pendapatan yang akan diperoleh dengan pengeluaran. Sebab, ini berkaitan dengan kelangsungan hidup.

iPrice, website pembanding harga di Asia Tenggara, telah melakukan studi untuk mengetahui posisi entry level yang dapat hidup nyaman di Jakarta. Dikutip Senin (10/10/2022), iPrice juga membuat panduan estimasi biaya hidup per bulan berdasarkan beberapa jenis gaya hidup yang bisa disesuaikan.

Pertama, penting mengetahui posisi entry level yang memiliki pendapatan bulanan tertinggi. Menggunakan Payscale dan Glassdoor, iPrice mengalkulasi rataan pendapatan per bulan 10 posisi entry level terfavorit di Indonesia.

Hasilnya, Junior UX Designer memimpin sebagai posisi entry level dengan pendapatan tertinggi di Indonesia, yaitu sebesar Rp8,66 juta setiap bulannya. Junior Data Analyst berada di peringkat kedua dengan penghasilan per bulan sebesar Rp8,38 juta. Diikuti oleh Associate Product Manager sebesar Rp8,31 juta, Digital Marketing Associate sebesar Rp7,32 juta dan Junior UI Designer Rp7,15 juta.

Selanjutnya, posisi entry level yang memiliki pendapatan bulanan rata-rata di atas Rp5 juta adalah Junior Software Engineer, Junior Front-end Developer dan SEO Associate. Sedangkan Junior Content Writer dan Social Media Officer berpenghasilan paling rendah, dengan rata-rata pendapatan per bulan sebesar Rp4,78 juta.

Meskipun begitu, seluruh posisi ini sudah memiliki rataan pendapatan per bulan yang lebih tinggi dari nilai upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta pada 2022, yaitu Rp4,64 juta. Namun, apakah hal ini menjamin terpenuhinya biaya dan gaya hidup mereka di kota tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan ini, tim riset iPrice telah mengalkulasi estimasi pengeluaran bulanan seorang pekerja entry level di Jakarta dan menemukan 3 jenis gaya hidup yang dapat dijalani para pekerja, yaitu:

1. Gaya hidup mewah dengan pengeluaran per bulan mencapai Rp12,03 juta

2. Gaya hidup menengah dengan pengeluaran per bulan sebesar Rp5,29 juta

3. Gaya hidup hemat dengan pengeluaran per bulan sebesar Rp3,57 juta.

Bila data estimasi pengeluaran bulanan tersebut dibandingkan dengan pendapatan masing-masing posisi entry level, nampaknya bahkan posisi Junior UX Designer yang memiliki pendapatan tertinggi sekalipun belum dapat tinggal dengan nyaman mengikuti gaya hidup mewah di Jakarta.

Tetapi, bila posisi ini mengikuti gaya hidup menengah maka mereka justru dapat menyimpan sisa pendapatannya hingga 38 persen atau sebesar Rp3,37 juta. Hal yang sama juga terjadi pada posisi Junior Data Analyst dan Associate Product Manager yang masih dapat menyimpan masing-masing 37 persen atau sekitar Rp3,09 juta dan 36 persen atau sekitar Rp3,02 juta dengan mengikuti gaya hidup menengah.

Terdapat 5 posisi entry level yang memiliki dana cukup namun hanya dapat menyimpan kurang dari 30 persen pendapatannya dengan gaya hidup menengah yaitu Digital Marketing Associate, Junior UI Designer, Junior Software Engineer, Junior Front-end Developer dan SEO Associate.

Sedangkan 2 posisi entry level dengan pendapatan terendah, Junior Content Writer dan Social Media Officer, masih membutuhkan Rp508 ribu untuk bisa mengikuti gaya hidup menengah. Hal ini bukan berarti pendapatan kedua posisi ini tidak mencukupi biaya hidup di Jakarta, karena mereka masih dapat bertahan dan menyimpan 25 persen dari pendapatan mereka atau sebesar Rp1,21 juta bila mengikuti gaya hidup hemat.

Sebetulnya, setiap posisi bahkan dapat menyimpan pendapatan lebih banyak dari estimasi iPrice bila pekerja mengatur secara detail pengeluaran yang diperlukan untuk menetap di Jakarta.

Jenis Pengeluaran yang Diperlukan untuk Tinggal di Jakarta

Ada 2 jenis pengeluaran yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk tinggal di Jakarta, pertama pengeluaran bulanan dan kedua pengeluaran saat pertama kali pindah. Pengeluaran bulanan atau biaya yang perlu dikeluarkan setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti biaya tempat tinggal.

Di Jakarta ada beragam alternatif tempat tinggal yang bisa dipilih. Mulai dari kos-kosan hingga apartemen. Kedua jenis tempat tinggal ini memiliki harga yang sangat beragam, tergantung lokasi dan fasilitas yang ditawarkan.

Tentunya, para perantau bebas memilih tempat tinggal sesuai kebutuhan dan penghasilan per bulan. Menggunakan data median harga sewa dari ribuan properti yang terdapat di website penyewa properti Mamikos, iPrice menemukan 3 kategori tempat tinggal yang cocok untuk para pekerja entry-level.

Kategori pertama kos ekonomis untuk gaya hidup hemat. Harga sewa untuk jenis tempat tinggal ini sekitar Rp800 ribu per bulan. Dengan harga yang cukup murah, ukuran kamar kos ini umumnya hanya memiliki luas 3 x 3 meter tanpa menyediakan AC dan WiFi.

Kedua, kos menengah harga sewa untuk jenis tempat tinggal ini lebih mahal yaitu sebesar Rp1,6 juta per bulan. Tapi fasilitas yang ditawarkan tentunya lebih lengkap, seperti AC, WiFi, TV, dan kamar mandi dalam.

Lalu apartemen untuk gaya hidup mewah, tentu memiliki biaya sewa yang lebih mahal, yaitu Rp6,5 juta per bulan untuk 1 unit apartemen dengan 1 kamar tidur dan 1 kamar mandi. Fasilitas yang ditawarkan pun sangat lengkap, dari area dapur pribadi, hingga fasilitas umum seperti swimming pool, gym, jogging track dan fasilitas lainnya.

Pengeluaran kedua tertinggi yang harus menjadi pertimbangan adalah biaya konsumsi. Berdasarkan data median harga makanan dari FlokQ, umumnya biaya sekali makan di restoran adalah sebesar Rp50 ribu. Tapi bagi yang ingin berhemat, makan di warteg atau warung pinggiran dapat menjadi alternatif karena biayanya bisa mencapai setengah dari biaya makan di restoran atau sebesar Rp25 ribu.

Sehingga, estimasi biaya konsumsi untuk masing-masing gaya hidup adalah:

Gaya hidup hemat untuk kaum ekonomis makan 3x sehari di warteg adalah pilihan yang tepat, sehingga biaya makan yang diperlukan dalam 1 bulan adalah sebesar Rp2,25 juta dengan tambahan biaya satu galon air mineral sebesar Rp51 ribu.

Gaya hidup menengah dengan biaya yang lebih mahal, kaum menengah dapat lebih leluasa untuk memvariasikan makanannya. Misalnya, makan siang di restoran sedangkan sarapan dan makan malam di warteg. Sehingga, biaya makan yang diperlukan adalah sebesar Rp3 juta per bulan dengan tambahan biaya satu galon air mineral sebesar Rp51 ribu.

Gaya hidup mewah, khusus untuk mereka yang memiliki standar hidup lebih tinggi, makan di restoran setiap saat tentu tidak menjadi masalah. Per bulannya mereka membutuhkan biaya hingga Rp4,5 juta dengan tambahan biaya satu galon air mineral sebesar Rp51 ribu.

Pengeluaran selanjutnya tak kalah penting adalah biaya transportasi. Memiliki tempat tinggal yang berjarak dekat tentu dapat membantu memangkas biaya yang satu ini, namun nyatanya tidak semua orang dapat memiliki keuntungan tersebut. Maka, perlu mempersiapkan dana untuk biaya transportasi.

Di Jakarta, terdapat berbagai pilihan transportasi umum yang dapat dipilih sesuai preferensi masing-masing. Transjakarta misalnya salah satu alternatif transportasi umum termurah yang hanya membutuhkan Rp3.500 untuk sekali jalan. Namun, tentunya kita harus bersabar untuk mengantre, berkendara dengan penumpang lain, bahkan menghadapi kemungkinan tidak kebagian tempat saat rush hour.

Kalau ingin menggunakan transportasi umum yang lebih fleksibel dan leluasa, maka ojek online bisa menjadi salah satu solusinya. Berdasarkan Keputusan Kementerian Perhubungan, tarif minimum ojek online saat ini adalah sebesar Rp9 ribu untuk jarak tempuh 4 km. Namun harga ini belum termasuk biaya tambahan dari platform terutama saat rush hour.

Maka, estimasi biaya transportasi untuk masing-masing gaya hidup adalah:

Gaya hidup hemat untuk kaum ekonomis menggunakan Transjakarta untuk berkendara tentunya dapat membantu memangkas biaya. Maka, jika hari kerja dalam 1 bulan adalah 22 hari kaum ini membutuhkan biaya transportasi sebesar Rp154 ribu per bulan.

Gaya hidup menengah dengan biaya yang lebih mahal, kaum menengah dapat lebih leluasa untuk memvariasikan moda transportasinya saat pulang dan pergi menuju tempat kerja. Misalnya, 11 hari menggunakan Transjakarta dengan biaya Rp77 ribu per bulan dan 11 hari lainnya menggunakan ojek online untuk jarak 4 km sehingga membutuhkan biaya sebesar Rp198 ribu per bulan.

Gaya hidup mewah, tentu bagi kaum ini kenyamanan menjadi faktor penting dalam berkendara, sehingga menggunakan ojek online adalah pilihan utama. Dengan jarak antar 4 km, maka dibutuhkan biaya sebesar Rp396 ribu setiap bulannya.

Pengeluaran selanjutnya adalah biaya laundry. Biaya ini yang sering terlupakan namun tidak kalah penting bagi mereka yang tidak memiliki fasilitas ataupun waktu untuk mencuci pakaiannya sendiri.

iPrice menggunakan data harga dari 3 penyedia jasa laundry di Jakarta, yaitu Clop Laundry, Seekmi Laundry, dan Comfy Laundry untuk mengetahui variasi harga jasa laundry di wilayah tersebut.

Hasilnya, harga laundry kiloan sangat beragam dari yang terendah, median dan tertinggi yaitu masing-masing sebesar Rp11 ribu, Rp12 ribu, dan Rp18 ribu per kg. Sedangkan harga laundry bed cover untuk kategori yang sama sebesar Rp30 ribu, Rp35 ribu, dan Rp42 ribu per pcs.

Maka, iPrice mengestimasi biaya laundry bulanan untuk masing-masing gaya hidup, yaitu:

Gaya hidup hemat menggunakan jasa laundry termurah untuk 5 kg laundry setiap bulannya, sehingga membutuhkan biaya Rp85 ribu.

Gaya hidup menengah menggunakan jasa laundry dengan harga median untuk 5 kg laundry setiap bulannya, sehingga membutuhkan biaya Rp95 ribu.

Gaya hidup mewah menggunakan jasa laundry dengan kualitas terbaik untuk 5 kg laundry setiap bulannya, sehingga membutuhkan biaya Rp132 ribu.

Pengeluaran yang tidak kalah penting adalah biaya komunikasi. Di era yang serba digital, tentu perlu mengalokasikan dana untuk paket mobile internet agar bisa selalu terhubung dan update dengan berita terbaru.

Berdasarkan data harga paket mobile internet yang ditawarkan 3 provider mobile internet ternama di Indonesia, yaitu Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo, biaya kuota internet sangat bervariasi.

Untuk paket lengkap internet dan komunikasi, harga median dari paket termurah di ketiga provider ini adalah sebesar Rp55 ribu per bulan yang dapat digunakan untuk gaya hidup hemat, sedangkan harga tengah dengan kuota yang lebih besar memiliki harga sebesar Rp74 ribu per bulan yang dapat digunakan untuk gaya hidup menengah.

Gaya hidup mewah tentunya dapat menikmati paket dengan jumlah kuota yang lebih besar dengan membayar biaya sebesar Rp164ribu per bulan.

Hidup di Ibu Kota juga membutuhkan biaya hiburan. Jangan lupa untuk menyisihkan pendapatan untuk menghibur diri. Tentu masing-masing individu punya caranya masing-masing untuk menghibur diri, dari yang bersifat indoor seperti binge-watching series di Netflix hingga outdoor seperti hangout bersama teman-teman.

Tim riset iPrice juga telah mengestimasi biaya keperluan hiburan untuk masing-masing gaya hidup, sebagai berikut:

Gaya hidup hemat untuk kaum ekonomis, berlangganan Netflix dengan paket termurah (Rp54 ribu/bulan) yang dapat digunakan pada dua device tentu sudah cukup untuk menjadi hiburan di waktu senggang, selain itu bisa juga pergi ke bioskop diantara hari Senin-Kamis untuk mendapatkan harga tiket bioskop termurah yaitu Rp60 ribu, bila pergi ke bioskop sebanyak 2 kali dalam sebulan maka membutuhkan Rp120 ribu.

Gaya hidup menengah, bukan hanya kaum ekonomis, kelompok menengah juga bisa memanfaatkan paket langganan Netflix termurah (Rp54 ribu/bulan) untuk hiburan indoor, dan pergi ke bioskop sebanyak 2 kali dalam sebulan setiap hari Jumat untuk mendapatkan tiket seharga Rp70 ribu, sehingga totalnya adalah Rp140 ribu per bulan.

Gaya hidup mewah dengan biaya yang lebih besar, gaya hidup ini dapat mengambil paket Netflix yang dapat digunakan pada 4 device yaitu seharga Rp120 ribu per bulan, dan bebas pergi ke bioskop sebanyak 2 kali dalam sebulan pada hari libur yang memiliki harga lebih tinggi yaitu Rp85 ribu, sehingga totalnya adalah Rp170 ribu per bulan.

Pengeluaran saat Pertama Kali Pindah ke Jakarta

Selain biaya hidup per bulan, pertanyaan “berapa biaya yang harus saya siapkan untuk pindah?” mungkin menjadi salah satu yang juga terbersit saat mempersiapkan diri untuk merantau.

iPrice telah melakukan survei untuk mengetahui 6 perlengkapan penting bagi pekerja entry level yang ingin merantau. Hasilnya, kabel extension menjadi barang nomor 1 yang tidak boleh dilupakan, diikuti oleh rice cooker, sapu & pel, kipas angin, setrika dan vacuum cleaner.

Jika dicari di marketplace, tentunya perlengkapan ini memiliki harga yang sangat beragam. Maka, iPrice menggunakan data harga dari ribuan produk yang terdapat pada katalognya untuk mengestimasi biaya yang perlu dikeluarkan oleh masing-masing gaya hidup, seperti berikut:

Gaya hidup hemat dengan kebiasaan yang lebih ekonomis, tentunya kelompok yang mengikuti gaya hidup ini dapat menggunakan produk kabel extension, rice cooker, sapu & pel, kipas angin, serta setrika dengan harga termurah yang memiliki total biaya sebesar Rp505 ribu.

Sedangkan vacuum cleaner rasanya bukanlah kebutuhan primer untuk kelompok ini sehingga tidak perlu diperhitungkan dalam estimasi biaya. Apabila biaya kelima produk ini dijumlahkan dengan biaya hidup satu bulan pertama, dibutuhkan sebesar Rp4,07 juta untuk kelompok ini bisa berpindah ke Jakarta.

Gaya hidup menengah hampir sama dengan gaya hidup hemat, kelompok menengah hanya membutuhkan kabel extension, rice cooker, sapu & pel, dan setrika. Karena tempat tinggal yang dipilih sudah menggunakan AC, sehingga kipas angin tidak diperlukan lagi. Biaya dari keempat perlengkapan penting tersebut adalah Rp908 ribu, sehingga jika dijumlahkan dengan biaya hidup satu bulan pertama, kelompok ini membutuhkan Rp6,20 juta untuk bisa berpindah ke Jakarta.

Gaya hidup mewah, kelompok ini memerlukan kabel extension, rice cooker, setrika, sapu & pel, juga vacuum cleaner berkualitas tinggi dengan total biaya sebesar Rp6,57 juta. Sehingga jika dijumlahkan dengan biaya hidup satu bulan pertama, dibutuhkan biaya berpindah sebesar Rp18,60 juta.

Perlu dicatat, rincian biaya yang tertera tersebut hanyalah estimasi yang dikumpulkan oleh tim riset iPrice. Jumlah pengeluaran sejatinya dapat diatur dan disesuaikan, tergantung bagaimana gaya hidup yang dipilih seseorang.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk merantau penting untuk mempersiapkan dan memperhitungkan pengeluaran dengan bijak. Membandingkan harga produk menggunakan website pembanding harga seperti iPrice dapat menjadi alternatif untuk membantu dalam menghemat dan mengestimasi biaya.

Baca juga artikel terkait BIAYA HIDUP atau tulisan lainnya dari Anggun P Situmorang

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Anggun P Situmorang
Penulis: Anggun P Situmorang
Editor: Intan Umbari Prihatin