Menuju konten utama

Pedagang Terompet Sumringah Raup Untung Jelang Pergantian Tahun

Momen tahunan ini dimanfaatkan oleh para pedagang terompet untuk meraup keuntungan lebih.

Pedagang Terompet Sumringah Raup Untung Jelang Pergantian Tahun
Pedagang menyelesaikan pembuatan terompet di kawasan Glodok, Jakarta, Senin (30/12/2019). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.

tirto.id - Pedagang terompet sumringah jelang pergantian tahun. Bukan tanpa sebab, momen tahunan ini dimanfaatkan oleh para pedagang terompet untuk meraup keuntungan lebih.

Salah satu pedagang terompet, Rahman (50) mulai berjualan terompet tahun baru sejak 2017. Dirinya mengaku, jualan terompet ini bukanlah pekerjaan utamanya melainkan hanya sampingan.

Ia sebenarnya berdagang cilok keliling, namun karena ada momen tahun baru ini, Rahman pun menjajaki peluang untuk berjualan terompet.

“Alhamdulillah saya berjualan terompet sudah 5 tahun, sebenarnya saya jualan cilok keliling, tapi karena mau tahun baru, saya coba iseng saja jualan terompet juga,” tutur Rahman, Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Rahman mengaku, penjualan terompet menjelang tahun baru membuat keuntungannya naik secara drastis. Karena, dagangannya sempat diborong pada saat hari raya Natal dan jelang tahun baru.

“Kalau keuntungan bagus ya soalnya kan ini mau tahun baru jadi ramai pembeli, sampai ada pihak gereja itu memborong terompet saya banyak, jadi keuntungan saya naik dari jualan terompet tahun baru ini,” ucap Rahman.

Beberapa jenis terompet yang dijual, mulai dari yang kecil dihargai Rp 10.000. Untuk jenis lainnya ada seperti yang besar dibanderol Rp 20.000 dan jika ingin terompet yang lebih awet dipatok Rp 30.000.

Keuntungan yang di dapat Rahman dalam sehari ketika ramai pembeli mencapai Rp400 ribu. Lalu jika sepi keuntungan yang di dapat dalam sehari sebanyak Rp200 ribu.

Namun, penjualan terompet tersebut semata hanya menguntungkan saat momen menjelang akhir tahun saja, karena berdagang terompet tahun baru ini bisa dibilang hanya musiman atau hanya ada saat menjelang tahun baru.

Bagi Rahman, yang lebih parah adalah pada saat virus COVID-19 mulai datang. Keuntungan dari penjualan terompet sama sekali tidak memberikan keuntungan lebih apalagi dagangan cilok kelilingnya yang sebagai pekerjaan utama sama sekali tidak menaikkan keuntungan.

Walaupun begitu, Rahman sebagai pedagang terompet tetap bersyukur karena dagangannya tetap laku di masa mendekati tahun baru ini. Baginya berdagang terompet ini adalah sebuah peluang keuntungan di akhir tahun.

“Saya jualan terompet ini karena memang mau cari untung pada saat akhir tahun ini, dan ini bisa nambah keuntungan saya juga selain jualan cilok keliling,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait TAHUN BARU 2023 atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang