Menuju konten utama

Pedagang Blok C Pasar Minggu Merugi karena Kebakaran di Awal Puasa

Pedagang blok C Pasar Minggu mengaku rugi hingga lebih dari Rp50 juta akibat kiosnya terbakar di malam pertama Ramadan.

Pedagang Blok C Pasar Minggu Merugi karena Kebakaran di Awal Puasa
Warga mengamati puing yang hangus terbakar di Blok C Pasar Inpres Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (13/4/2021). ANTARA/Dewa Wiguna.

tirto.id - Pedagang di Blok C Pasar Inpres Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengalami kerugian puluhan hingga ratusan juta setelah kios atau lapaknya hangus terbakar pada Senin malam (12/4) kemarin.

"Saya rugi sekitar Rp50 juta karena habis belanja," kata pedagang sembako Kusmanto ditemui di Blok C Pasar Inpres Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (13/4/2021) dilansir dari Antara.

Menurut Kusmanto sehari sebelum kebakaran, ia sudah membeli barang dagangan seperti bawang merah, bawang putih, lada hingga gula merah dan bumbu dapur lainnya untuk mengisi lapaknya di lantai satu.

Barang dagangan itu biasanya habis kurang dari satu minggu karena permintaan meningkat memasuki Ramadhan.

Pria yang tinggal di Pasar Minggu itu pun kini pasrah dan belum memiliki rencana lanjutan setelah lapaknya habis terbakar.

Begitu juga dengan pedagang sembako Deden, yang tidak menyangka menjelang hari pertama puasa menerima musibah. Ia mengaku belum menghitung kerugian, namun diperkirakan lebih dari Rp50 juta.

Saat ini, blok C masih dipasangi garis polisi. Sejumlah warga dan para pedagang yang sebelumnya menghuni Blok C juga sesekali mengamati dari jauh tempat sehari-hari mereka mencari nafkah.

Sedangkan aktivitas jual beli di sekitar blok C dan blok lainnnya masih normal karena mereka tidak terkena dampak kebakaran.

Lantai bawah tanah (basement) di blok tersebut diisi oleh pedagang sembako hingga pedagang ayam hidup. Kemudian di lantai satu diisi lapak yang menjual sayuran hingga daging dan lantai dua merupakan parkir kendaraan.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat/Damkar) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengungkapkan diperkirakan 300 tempat usaha atau kios terdampak kebakaran.

Menurut Satriadi, petugas mengalami kendala dalam proses pemadaman karena medan yang sulit, yakni adanya lantai bawah tanah (basement) dan beberapa lantai di atasnya. Damkar DKI menambah mobil pompa dari awalnya sembilan, kemudian menjadi 30 unit didukung 165 personel. Selain itu, Damkar juga mengerahkan robot pemadam atau LUF-60 untuk membantu petugas melakukan pemadaman.

"Memang butuh waktu untuk sampai proses pendinginan, minimal kita sudah lokalisir basement," kata dia.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN PASAR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto