Menuju konten utama

PDIP Ungkap Cara Ganjar Gaet Pemilih Gen Z Lewat Olahraga

PDIP ungkap aksi bakal calon presiden Ganjar Pranowo berolahraga bersama istri adalah upaya untuk menggaet pemilih muda atau generasi Z di Pemilu 2024.

PDIP Ungkap Cara Ganjar Gaet Pemilih Gen Z Lewat Olahraga
Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Djarot Syaiful Hidayat - Sihar Sitorus memberikan pidatonya saat acara HUT PDIP ke-45 di Medan, Rabu (10/1/2018). ANTARA FOTO/Septianda Perdana

tirto.id - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan aksi bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo berolahraga bersama istri adalah upaya untuk menggaet pemilih muda atau generasi Z di Pemilu 2024.

"Nah mari kita bangun anak-anak muda kita, gen z bukan hanya jasmaninya, tapi juga rohaninya seperti lagu Indonesia raya, 'kita bangun padanya, kita bangun jiwanya'. Kita butuh anak-anak muda yang punya jiwa, karakter yang kuat," kata Djarot di Jakarta, Senin (5/6/2023).

Selain itu, Djarot menjelaskan untuk memenangkan Pemilu 2024, pihaknya juga ingin memberikan perhatian kepada Gen Z terutama dengan isu penciptaan lapangan kerja, isu akses pendidikan hingga pelayanan kesehatan yang lebih baik.

"peluang pada gen z ini untuk dibuka akses sehingga ada betul-betul bonus dan mereka siap bersaing untuk menciptakan lapangan kerja, untuk bisa membuka akses pendidikan yang lebih baik, kesehatan yang lebih baik, dan peluang lebih besar terhadap gen z, termasuk juga untuk meningkatkan kualitas kesehatannya melalui olahraga," ucapnya.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengaku telah memiliki strategi khusus dalam menggaet pemilih generasi Z di Pemilu 2024. Ganjar menyebut para generasi Z umumnya tidak mau diganggu karena urusan pelik politik yang penuh intrik.

Sebagian mereka, kata Ganjar, hanya butuh ruang baca, butuh ekspresi seperti menyanyi, melukis, menari, bersahabat, nongkrong, hingga nge-game.

“Mereka ingin solusinya membahagiakan. Mereka butuh itu. Kita musti hadir di sana," kata Ganjar saat hadiri acara Konsolidasi PDIP DKI Jakarta, di Senayan, Minggu (4/6/2023).

Ganjar melanjutkan, sebagian mereka para generasi Z sebetulnya juga mengalami tekanan atau stres dan membutuhkan konseling. Maka, sudah semestinya baik partai dan tim relawan untuk memberikan akses itu kepada mereka.

“Sehingga kita hadir sebagai solusi,” imbuhnya.

Menurutnya ini adalah model kampanye yang sedang disiapkan oleh dirinya yang dikasih judul 'nano strategi'. Di mana lebih kecil, berbasis pada komunitas, dan lebih solutif.

"Dan itulah kenapa kita butuh banyak SDM untuk hadir dalam komunitas mereka," tandasnya.

Laporan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang rilis pada September 2022 memprediksi, proporsi pemilih muda (kelompok usia 17—39 tahun) atau mencakup sebagian Generasi Z (Gen Z) dan milenial dalam pesta demokrasi tahun depan itu jumlahnya lebih dari 50 persen.

Prakiraan tersebut dihitung berdasarkan basis data Sensus Penduduk 2020 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), serta data Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mencatat bahwa jumlah pemilih dalam pemilu mencapai 190 juta orang.

Perlu diketahui bahwa menurut BPS, Generasi Z sendiri merujuk pada penduduk yang lahir di periode kurun waktu 1997-2012 atau berusia antara 8 sampai 23 tahun. Sementara milenial adalah mereka yang lahir pada kurun waktu 1981-1996 atau berusia antara 24 sampai 39 tahun.

Sebagai gambaran, jumlah kelompok usia 15—39 tahun dalam Sensus Penduduk 2020 porsinya 41,06 persen atau sekitar 110,8 juta orang. Bila dikonversi dengan data dari KPU (pemilih 2019 sebanyak 190 juta orang), maka proporsi pemilih muda tersebut ditaksir menyentuh 58 persen.

“Demografi pemilih Indonesia menjelang Pemilu 2024 nanti akan mengalami perubahan. Proporsi pemilih muda (berusia 17-39 tahun) diprediksi mendekati 60 persen,” tulis CSIS.

Baca juga artikel terkait DJAROT atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Reja Hidayat