Menuju konten utama

PDIP: Terlalu Dini Bahas Demokrat Gabung Koalisi Jokowi

Perlu didahului pembahasan untuk menentukan posisi Partai Demokrat, bila bergabung ke koalisi Jokowi.

PDIP: Terlalu Dini Bahas Demokrat Gabung Koalisi Jokowi
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan keterangan kepada media di Kantor DPP PDIP tentang hasil perhitungan suara internal PDIP di Pemilu 2019, Jakarta, Rabu (8/5/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kritiyanto mengklaim memperoleh 133 kursi parlemen dan menjadi pemenang Pileg 2019.

Menurut dia, hasil ini didapat dari hasil hitung manual KPU, Rabu (8/5/2019) pukul 08.30. Meski hasilnya belum 100 persen, tapi hasil sementara ini membuat PDIP, cukup yakin.

Kendati demikian, partai berlogo kepala banteng itu masih belum bisa memastikan koalisi dengan Partai Demokrat jika hasil pilpres 2019 nanti sudah diumumkan KPU.

Menurut dia, PDIP harus membahas dengan partai koalisi lainnya yang tergabung dengan TKN Jokowi-Ma'ruf, bila menyikapi masuknya Demokrat ke koalisi Jokowi.

"Masih terlalu dini untuk bicara arah koalisi ke depan. Karena setiap partai saat ini masih berkonsentrasi mengamankan perolehan suara kursinya. Kami mengimbau agar suara rakyat harus dijaga degan sebaik-baiknya," kata Hasto di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Dalam Pilpres 2019, Demokrat berada dalam barisan partai pendukung capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Partai yang didirikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini bergabung dengan Gerindra, PKS, dan PAN.

Namun Demokrat menunjukkan gelagat-gelagat keluar dari koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam beberapa hari terakhir. Namun, Demokrat juga belum memastikan diri keluar koalisi.

Kepala Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menutup kemungkinan AHY masuk kabinet Jokowi.

Ia membantah pertemuan AHY dengan Jokowi sebagai bentuk membelotnya Partai Demokrat dari koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga.

"Pertemuan kemarin adalah bagian dari politik santun yang selalu dipraktikkan Pak SBY selama ini. Jadi pertemuan itu adalah pertemuan silaturahmi untuk membina hubungan sesama pemimpin bangsa," kata Ferdinand saat dikonfirmasi reporter Tirto, Jumat (3/5/2019).

"Karena kita harus bergandeng tangan membangun bangsa. Jangan karena kita beda koalisi dan pilihan politik, lantas jadi bermusuhan. Tidak elok," lanjut dia.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Zakki Amali