Menuju konten utama

PDIP Sebut PSI "Cheerleader" Dinilai Bisa Pengaruhi Suara Jokowi

Menurut Veri, sikap PDIP dan PSI yang saling kritik dinilai bisa mempengaruhi elektabilitas Jokowi-Maruf di Pilpres 2019. 

PDIP Sebut PSI
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

tirto.id - Ketua Umum Konstitusi dan Demokrasi (KODE) Inisiatif Veri Junaidi merespons sindiran kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Masinton Pasaribu yang menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai cheerleader.

Sebagai partai koalisi Jokowi-Ma'ruf, kata Veri, seharusnya PDIP dan PSI solid. Jika kedua partai politik tersebut tidak solid dan saling kritik, maka Veri menilai akan mempengaruhi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf.

"Apalagi ini posisinya masih kejar-kejaran lah antar kedua Capres-Cawapres. Jadi yang dibutuhkan adalah soliditas partai," ujarnya saat di Kantor Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019).

Menurut dia, saat ini kompetisi antar parpol sudah sangat sengit. Sehingga, Veri meminta jangan ada gesekan antar parpol.

"Jangan pula kemudian ditambah dengan gesekan antar partai politik. Ini akan justru memanaskan situasi," pungkasnya.

Apabila beberapa parpol saling sindir, menurutnya, tak memberikan edukasi kepada publik yang nantinya akan menjadi pemilih pada pemilu 17 April 2019.

"Massa partai yang kemudian di situ tempat untuk merekrut, menggodok calon-calon pemimpin bangsa justru menunjukkan sikap yang tidak baik itu kan enggak bagus," kata Veri.

Dibandingkan saling menyindir, saran Veri, lebih baik kedua partai koalisi tersebut berkompetisi dengan menunjukan dukungan dari publik.

"Itu menurut saya kompetisi yang lebih fair," tuturnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto