Menuju konten utama

PDIP: Opoisisi Diperlukan Tampung Aspirasi Warga Tak Pilih Jokowi

PDIP menyarankan agar partai pengusung Prabowo-Sandi tetap menjadi oposisi agar dapat menyalurkan aspirasi warga yang tak memilih Jokowi-Ma'ruf.

PDIP: Opoisisi Diperlukan Tampung Aspirasi Warga Tak Pilih Jokowi
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira. ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww/16.

tirto.id - Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, berharap tetap ada oposisi di pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Menurut Andreas, oposisi dibutuhkan untuk menjalankan fungsi pengawasan dan tentunya menjadi penyeimbang pemerintahan.

"Ya soal terbuka tertutup itu wilayah di dalam antar partai tapi yang pasti adalah menjadi partai di luar pemerintahan, partai penyeimbang itu suatu kebutuhan," ujar Andreas di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2019).

Andreas menjelaskan dalam dinamika politik dibutuhkan partai politik yang menampung aspirasi masyarakat.

Menurut dia, tak semua masyarakat pada Pemilu 2019 kemarin memilih Jokowi-Ma'ruf, sehingga dibutuhkan partai politik yang memang bisa menampung aspirasi masyarakat yang tak memilih Jokowi-Ma'ruf.

"Ini kan butuh kanalisasi dan kanalisasi politik dalam suatu sistem yang demokratis itu adalah melalui partai-partai di luar pemerintahan yang ada di DPR," ujar Andreas.

Oleh karena itu, Anggota Komisi I DPR RI ini menambahkan oposisi sangat dibutuhkan oleh Jokowi untuk menampung aspirasi-aspirasi yang berbeda dengan kebijakan pemerintah.

"Ketika ada perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat. Nah di situ lah fungsi penyeimbang untuk menyampaikan aspirasi dari mereka yang waktu itu tidak memilih Pak Jokowi," ujar Andreas.

Sejumlah partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hingga saat ini belum menentukan sikap resminya apakah tetap akan berada di luar pemerintahan atau bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah.

Hanya Partai Gerindra dan PKS yang sampai saat ini terlihat konsisten untuk menjadi oposisi, sedangkan PAN dan Partai Demokrat masih belum bersikap.

PDIP, kata Andreas, menyarankan empat partai tersebut berada di luar pemerintahan untuk menjalankan fungsi pengawasan dan penyeimbang pemerintahan.

"Dan kalau dilihat dari niat yang disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo pun menyampaikan ketika bertemu dengan Pak Jokowi Pak Prabowo juga menyampaikan, bahwa kami akan melakukan kritik-kritik konstruktif terhadap pemerintah. Itu kan adalah sinyal keinginan Partai Gerindra untuk di luar pemerintahan," kata Andreas.

Baca juga artikel terkait PARTAI OPOSISI atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Zakki Amali