Menuju konten utama

PayLater: Makin Mudah, Makin Digemari

Di Eropa dan Amerika Serikat, banyak perusahaan yang menawarkan skema buy now pay later.

PayLater: Makin Mudah, Makin Digemari
Ilustrasi interface Traveloka PayLater. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Akhir tahun 2020 memang terasa kelabu bagi banyak pelaku usaha. Sebagian besar gulung tikar. Sebagian kecil lagi masih bertahan walau harus mengencangkan ikat pinggang. Dan yang lebih kecil dari itu adalah anomali: perusahaan yang malah berkembang lebih besar seiring kemauan dan permintaan pasar yang berubah.

Fenomena perusahaan yang menawarkan sistem pembayaran buy now pay later (BNPL) , yang populer disebut sebagai paylater, adalah salah satunya. Di Eropa dan Amerika Serikat, banyak perusahaan yang menawarkan skema itu, dan mendapatkan banyak pendanaan dari para investor. Beberapa valuasi perusahaan ini lantas melejit cepat meski kondisi ekonomi dunia sedang lesu.

Sebelum ini, BNPL memang populer, tapi tak pernah sepopuler sekarang. Forbes pernah menyebutkan bahwa responden mereka bisa berbelanja 10 hingga 40 persen lebih banyak dengan metode paylater ketimbang menggunakan kartu kredit.

Apa yang membuat paylater ini lebih populer ketimbang kartu kredit, adalah karena kemudahan yang mereka tawarkan. Maka tak heran kalau Forbes menyebut: dari semua respondennya, 42 persen generasi Z dan 69 persen generasi milenial cenderung akan membeli barang jika ada fitur paylater.

Dengan makin banyaknya perusahaan yang menawarkan sistem pembayaran paylater, juga makin besar dan variatifnya merchant yang bergabung dengan gerbong ini. Tak heran kalau dari laporan Coherent Market Insight, pangsa pasar paylater ini diperkirakan mencapai USD1,13 miliar pada 2027 kelak, dengan tingkat pertumbuhan tahunan mencapai 21,2 persen.

Di Indonesia, hal serupa juga terjadi. Paylater dianggap jadi salah satu solusi apik bagi mereka yang ingin membeli sesuatu. Dalam survei yang diadakan oleh Research Institute of Socio-Economic Development (RISED), lebih dari 80 persen responden mengatakan alasan mereka menggunakan paylater adalah, “…untuk membeli kebutuhan mendadak ketika keuangan terbatas.”

Setelahnya, sekitar 43 persen konsumen memakai paylater untuk membeli barang di luar pengeluaran bulanan, belanja dengan cicilan pendek (39,9 persen) mendapatkan promo (38,2 persen), dan mengelola pengeluaran bulanan (25,3 persen). Bisa dibilang, pengguna paylater seimbang, di antara memakai kebutuhan penting ataupun untuk kebutuhan tersier.

Seiring makin populernya cara pembayaran paylater ini, semakin banyak pula perusahaan yang menawarkan opsi paylater dengan segala kemudahannya. Traveloka adalah salah satu perusahaan pionir yang mengenalkan konsep paylater di Indonesia. Terhitung sejak diluncurkan pertama kali pada 2018, hingga kini Traveloka terus memberi banyak kemudahan bagi orang yang ingin liburan atau membeli barang. Kini, Traveloka menawarkan fitur baru, Traveloka PayLater Virtual Number.

Infografik Advertorial Traveloka PayLater

Infografik Advertorial Traveloka PayLater. tirto.id/Mojo

Mudah, Murah, Tanpa Ada Rahasia

Traveloka PayLater Virtual Number dirilis oleh Traveloka yang bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI). Dengan metode ini, pengguna bisa melakukan pembayaran cicilan tidak hanya di Traveloka, tapi juga di berbagai platform e-commerce besar. Hingga sekarang, fitur ini bisa digunakan di lima raksasa e-commerce: Shopee, Lazada, Blibli, JD.ID, dan Bukalapak.

Sebagai lifestyle app, Traveloka terus mengamati perkembangan industri dan menelisik gap antara kebutuhan konsumen dan produk yang tersedia saat ini. Kehadiran Traveloka PayLater Virtual Number menjadi solusi untuk memenuhi gaya hidup konsumen, di samping melengkapi daftar produk layanan keuangan Traveloka.

Untuk mendapat layanan ini, caranya amat mudah. Bagi pengguna Traveloka PayLater, kamu bisa melakukan aktivasi melalui aplikasi Traveloka terbaru, membuka laman Traveloka PayLater, dan memilih “Request Virtual Number”. Setelah membaca informasi mengenai fitur ini, tinggal klik Request, lalu masukkan kode OTP yang akan dikirim lewat SMS. Setelahnya, kamu cukup klik “Activate”, maka kamu sudah bisa menggunakan fitur ini.

Sama seperti konsep inti paylater pada umumnya, Traveloka PayLater Virtual Number ini menekankan kemudahan dan bunga rendah dalam tiap transaksinya. Selain bisa dipakai untuk kebutuhan primer, Traveloka yang memahami betapa pentingnya gaya hidup bagi anak-anak muda juga bisa digunakan di banyak perusahaan fashion dan gaya hidup.

Mulai dari Zalora, Samsung, Uniqlo, H&M, Zara, Planet Sports, hingga Sephora, ada dalam merchant Traveloka PayLater. Agar makin mendukung kemudahan dalam berbelanja, Traveloka PayLater Virtual Number memberikan opsi cicilan hingga 12 bulan tanpa biaya admin. Riwayat belanja menggunakan fitur ini juga akan tercatat (real time) di aplikasi Traveloka.

Traveloka PayLater Virtual Number juga terus menekankan pentingnya keamanan dalam tiap transaksinya. Sistem aktivasi dan deaktivasi, misalnya, bisa dilakukan lewat aplikasi dengan keamanan berlapis. Selain menerapkan enkripsi penuh, proteksi sistem, dan audit berlapis, Traveloka Paylater Virtual Number dilengkapi dengan 16 digit angka, tanggal kedaluwarsa kartu, serta kode CVV (Card Verification Value) yang tentu saja tidak boleh kamu sebarkan ke orang lain.

Dengan adanya Traveloka PayLater Virtual Number yang menawarkan berbagai kemudahan, juga makin banyak e-commerce dan merchant yang bekerja sama, maka tak mengherankan kalau jumlah pengguna fitur ini akan terus bertambah. Mungkin, kamu salah satunya? []

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis