Menuju konten utama

Paus Fransiskus akan Bertemu Panglima Myanmar & Pengungsi Rohingya

Paus akan melakukan pertemuan dengan panglima tentara Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, pada 30 November

Paus Fransiskus akan Bertemu Panglima Myanmar & Pengungsi Rohingya
Paus Fransiskus. FOTO/REUTERS

tirto.id - Paus Fransiskus mengagendakan pertemuan dengan panglima tentara Myanmar dalam kunjungannya ke negara itu. Ia juga akan menemui para pengungsi Rohingya selama ia berada di Bangladesh.

Dua jadwal itu merupakan agenda tambahan dalam lawatannya ke kedua negara tersebut pekan depan. Kedua pertemuan itu sebelumnya tidak masuk dalam jadwal kunjungan Paus selama 26 November hingga 2 Desember, demikian laporan Reuters yang dilansir Antara, Kamis (23/11/2017).

Juru bicara Vatikan Greg Burke mengatakan bahwa Paus akan melakukan pertemuan dengan panglima tentara Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, pada 30 November pagi hari di sebuah kediaman milik gereja di Yangon.

Kardinal Myanmar Charles Maung Bo telah berbicara dengan Paus di Roma pada Sabtu (18/11/2017). Ia mengungkapkan bahwa Paus dijadwalkan akan bertemu dengan sang jenderal. Baik Paus maupun Jenderal Min setuju untuk melakukan pertemuan.

Pada 28 November, Paus akan melakukan pertemuan secara terpisah dengan pemimpin sipil `de facto` Myanmar, Aung San Suu Kyi di ibu kota negara, Naypyitaw.

Militer Myanmar dituduh telah melakukan pembantaian, termasuk pemerkosaan massal, terhadap warga Royingya yang tidak memiliki kewarganegaraan. Menurut para pemantau hak asasi manusia, pembantaian berlangsung dalam operasi-operasi yang disebut dengan gerakan pembersihan, menyusul munculnya serangkaian serangan pemberontak di 30 pos kepolisian dan satu markas militer.

Pemerintah Myanmar membantah sebagian besar tudingan itu. Pada pekan lalu, militer mengatakan, menurut penyelidikan yang dilakukan oleh pihaknya, tidak ada bukti bahwa pasukan melakukan kesalahan.

Burke mengatakan sekelompok kecil pengungsi Rohingya akan hadir pada suatu pertemuan antaragama di ibu kota negara Bangladesh, Dhaka, pada 1 Desember sore. Pertemuan tersebut membahas perdamaian.

Burke tidak memberikan keterangan rinci soal bagaimana wakil-wakil dari kalangan pengungsi Rohingya akan dipilih.

Sekitar 600.000 pengungsi Rohingya, yang sebagian besar di antaranya adalah penganut agama Islam serta berasal dari negara bagian Rakhine di Myanmar utara, telah pergi mengungsikan diri ke Bangladesh.

Baca juga artikel terkait KRISIS ROHINGYA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari