Menuju konten utama

Patrolisiber.id Diresmikan Bareskrim, Mudahkan Pengaduan Korban

Situsweb Patrolisiber.id terinspirasi dari Internet Crime Complaint Centre (IC3) milik Polisi Federal Amerika Seriakt (FBI) untuk memudahkan korban kejahatan siber melapor.

Patrolisiber.id Diresmikan Bareskrim, Mudahkan Pengaduan Korban
Ilustrasi kebocoran informasi. FOTO/iStocphoto

tirto.id - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri meluncurkan situsweb patrolisiber.id untuk menampung laporan masyarakat perihal kejahatan atau tindak pidana di dunia maya.

Keberadaan Platform Internet Crime Complaint Centre (IC3) milik Polisi Federal Amerika Seriakt (FBI) jadi pemicu Unit Siber untuk membikin situsweb ini.

"Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat siber dan kami terus minta dukungan, setidaknya kami bisa tiru website IC3 di Amerika, itu efektif sekali. Kami memang copycat-nya IC3," ucap Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, Rabu (14/8/2019).

Ia juga melanjutkan, situs ini dibangun berdasarkan empat dari sembilan celah kelemahan Polri berdasarkan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang bertautan dengan masalah pelaporan tindak pidana siber.

Masukan pertama dari BPK ialah Polri belum memiliki basis data yang terpadu dengan dukungan ahli intelijen.

"Website ini akan memadukan laporan polisi dari masyarakat secara manual dan juga dengan menerima laporan masyarakat [langsung ke situs]," ujar Rachmad.

Kedua, diperlukan kampanye pencegahan kejahatan siber yang bisa dilakukan oleh satuan wilayah dan pusat. Ketiga, sarana yang menampung laporan masyarakat kejahatan siber belum terintegrasi.

"Adanya website ini kelak akan memberi akses kepada Badan Intelijen, Densus 88 sesuai dengan autorotasi level informasi," jelas Rachmad.

Keempat, Polri perlu optimalisasi kerjasama penanganan kejahatan siber. Sementara itu, Kabareskrim, Komjen Pol Idham Azis, berkomitmen menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam tindak pidana hoaks.

"Kebijakan saya saat itu cuma satu, tindak tegas. Tidak ada kompromi kepada pelaku hoaks," ujar Idham.

Dia mencontohkan keberhasilan unit Siber mengungkap kejahatan dunia maya. Semisal kasus tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos, juga server Komisi Pemilihan Umum diretas. Kedua kasus itu menguat sebelum Pemilu 2019.

"Setelah anak-anak Siber turun, semua (diketahui) hoaks," kata Idham.

Baca juga artikel terkait TIM SIBER atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali