Menuju konten utama
RSUP dr Kariadi:

Pasien Suspect Corona di Semarang Meninggal Sebab Bronkopneumonia

RSUP dr Kariadi menyatakan penyebab kematian pasien suspect virus corona di rumah sakit tersebut adalah penyakit Bronkopneumonia.

Pasien Suspect Corona di Semarang Meninggal Sebab Bronkopneumonia
Dokter Muchlis Achsan Udji selaku Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging RSUP dr. Kariadi menunjukkan tempat tidur untuk pasien di ruang isolasi lantai enam Gedung Rajawali RSUP dr. Kariadi Semarang. ANTARA/Wisnu Adhi

tirto.id - Salah satu pasien yang sempat diduga (suspect) terinfeksi virus corona (covid-19) meninggal dunia usai menjalani perawatan di ruang isolasi RSUP dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah.

RSUP dr Kariadi menyatakan kematian pasien ini tidak disebabkan oleh virus corona. Hal ini sesuai dengan keterangan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) RSUP Kariadi, Fathur Nur Kholis.

Menurut Fathur, pasien laki-laki berusia 37 tahun tersebut meninggal pada Minggu (23/2/2020) karena penyakit Bronkopneumonia yang menyerang paru-parunya.

"[...] Paru-parunya mengalami kerusakan akibat infeksi, [kematian] bukan karena Virus Corona," kata Fathur di Semarang pada Rabu (26/2/2020) seperti dilansir Antara.

Fathur menjelaskan Bronkopneumonia adalah infeksi yang mengakibatkan peradangan di paru-paru. Kata dia, selama ini tingkat kematian akibat penyakit Bronkopneumonia memang tinggi.

Menurut dia, seseorang yang menderita Bronkopneumonia akan mengalami peradangan di saluran napas. Gangguan di sistem pernapasan tersebut membuat pasien penyakit ini kesulitan menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2.

"Pasien yang kemarin meninggal, tingkat Bronkopneumonianya sangat berat, tingkat kerusakan paru-parunya cukup berat, kemungkinan penyebabnya bakteri," ujar Fathur.

Dia menambahkan penyebab infeksi pada bagian paru-paru dan saluran pernapasan itu biasanya adalah virus, bakteri, jamur atau makhluk hidup yang lain.

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr Kariadi Agoes Oerip Poerwoko menambahkan pasien pria tersebut termasuk dalam pengawasan karena memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

"Pasien juga ada gejala-gejala demam, batuk, sesak napas hingga gangguan pernapasan berat dan pasien dalam pengawasan, dilakukan pemeriksaan sesuai arahan Kementerian Kesehatan dan pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab [soal] adakah infeksi Virus Corona," ujar Agoes.

Dia mengatakan hasil tes laboratorium terhadap pasien itu menyimpulkan bahwa ia tidak terinfeksi virus corona.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Addi M Idhom