tirto.id - Jumlah pasien positif COVID-19 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini menjadi 47 orang dengan adanya penambahan delapan kasus baru. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan NTT, Dominikus Minggu Mere.
Dominikus dalam keterangan pers di Kupang, Jumat (15/5/2020), mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan swab di laboratorium biologi monekuler (PCR) RSUD) Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang terhadap 46 sampel spesimen swab yang diperiksa pada Kamis, ditemukan ada delapan yang positif COVID-19.
Menurut dia delapan kasus baru positif COVID-19 itu tersebar di Kabupaten Sikka empat kasus dan Kota Kupang tiga kasus serta Sumba Timur 1 kasus.
Dia mengatakan, empat pasien positif COVID-19 di Kabupaten Sikka merupakan eks penumpang KM Lambelu sehingga jumlah pasien positif di Kabupaten Sikka dari sebelumnya delapan kasus meningkat menjadi 12 kasus positif COVID-19 yang merupakan eks penumpang KM Lambelu.
Sementara itu tiga pasien positif COVID-19 di Kota Kupang merupakan kasus transmisi lokal sehingga jumlah pasien positif COVID-19 di ibu kota provinsi NTT ini menjadi 14 kasus positif COVID-19 dari sebelumnya hanya 11 kasus.
"Kasus positif COVID-19 di Kota Kupang semakin meningkat sehingga dibutuhkan keseriusan masyarakat untuk menaati aturan protokol kesehatan yang berlaku," kata Dominikus Minggu Mere didampingi juru bicara percepatan penanganan COVID-19 Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu.
Penambahan jumlah pasien positif COVID-19 di NTT juga terjadi di Kabupaten Sumba Timur sebanyak satu kasus, sehingga jumlah kasus positif COVID-19 di kabupaten di Pulau Sumba itu menjadi dua orang.
Sejumlah prajurit TNI dari Kodim 1604 Kupang, Nusa Tenggara Timur sedang melakukan penyemprotan cairan disinfektan di rumah warga di Kelurahan Naikoten II, Kota Kupang guna mencegah penyebaran virus Corona baru atau COVID-19, Jumat (15.5.2020), (Antara/ Benny Jahang)
Menurut Dominikus Minggu Mere, dengan adanya penambahan delapan kasus baru positif COVID-19, maka jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di provinsi berbasis kepulauan ini mencapai 47 orang, dua diantaranya telah dinyatakan sembuh dan satu meninggal dunia.
"Sedangkan 43 orang lainnya sedang menjalani perawatan di rumah sakit di NTT," kata Dominikus Minggu Mere sebagaimana dilansir Antara.
NTT Belum Akan Terapkan PSBB
Pemerintah NTT, belum berencana menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), walaupun ada peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 di daerah itu dalam beberapa hari terakhir ini.
"Pemerintah NTT akan terus melakukan evaluasi terhadap perkembangan penyebaran COVID-19 di daerah itu setiap harinya," kata Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi NTT, Benediktus Polo Main kepada ANTARA di Kupang, Jumat, (15/5).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan usulan penerbangan PSBB pada sejumlah daerah di provinsi berbasis kepulauan itu, menyusul meningkatnya kasus COVID-19 di daerah itu dalam beberapa hari terakhir ini.
"Belum ada penerapan PSBB. Kami terus mengevaluasi setiap hari," kata Sekda Provinsi NTT itu.
Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT), Alex Ofong mengatakan, sudah saatnya Kota Kupang dan Kabupaten Manggarai Barat di ujung barat Pulau Flores, diusulkan untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kondisi ini mengingat, kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19 di dua daerah ini mengalami peningkatan cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir ini.
Berdasakan data terakhir, hingga Kamis, (14/5) tercatat sebanyak 39 orang pasien terkonfirmasi positif virus Corona jenis baru (COVID-19) di NTT.
Kasus terbanyak terdapat di Kabupaten Manggarai Barat yakni 12 kasus, Kota Kupang 11 kasus dan Kabupaten Sikka delapan kasus.
Data-Data pasien positif COVID-19 di NTT per Kamis, (14/5) adalah:
1. Kabupaten Manggarai Barat 12 orang
2. Kabupaten Sikka 8 orang
3. Kabupaten Ende 1 orang
4. Kabupaten Flores Timur 1 orang
5. Kabupaten Sumba Timur 1 orang
6. Kabupaten Nagekeo 1 orang
6. Kabupaten Timor Tengah Selatan 2 orang
7. Kabupaten Rote Ndao 2
8. Kota Kupang 11 orang dan dua orang sembuh serta satu meninggal dunia.
Editor: Agung DH
