Menuju konten utama

Pasca-Ledakan Bom Surabaya, Risma Minta Libur Sekolah Diperpanjang

Mendikbud mempersilakan Risma mengambil keputusan untuk kebijakan menambah libur sekolah di Surabaya, menyusul serangan bom beruntun sejak Minggu hingga Senin pagi.

Pasca-Ledakan Bom Surabaya, Risma Minta Libur Sekolah Diperpanjang
Walikota Surabaya Tri Rismaharini meninjau di lokasi ledakan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

tirto.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta izin Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar libur sekolah yang semula dijadwalkan sehari pada Senin ini diperpanjang. Langkah ini sebagai pengamanan menyusul ledakan bom yang kembali terjadi, tepatnya di Polrestabes Surabaya.

"Saya liburkan atas kejadian kemarin yaitu ledakan bom di tiga gereja. Saya liburkan lagi gimana ya, Pak Menteri," kata Risma di hadapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendi saat melakukan pertemuan di ruang kerja Wali Kota Surabaya, Senin (14/5/2018).

Mendikbud lantas mempersilakan Risma mengambil keputusan apabila kebijakan menambah libur sekolah bagi para siswa tingkat TK, SD, dan SMP di Surabaya perlu dilakukan.

"Ya tidak apa-apa diperpanjang," ujar Mendikbud, sebagaimana dilansir Antara.

Mendapati hal itu, Risma langsung memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Surabaya M Ikhsan yang saat itu juga ikut menemani Mendikbud di ruang kerja Wali Kota Surabaya.

Muhajir mengatakan bahwa kedatangannya ke Balai Kota Surabaya bertemu dengan Risma untuk mendiskusikan terkait kegiatan belajar mengajar setelah ledakan bom bunuh diri secara beruntun di tiga gereja pada Minggu (13/5/2018) dan Polrestabes Surabaya pada Senin pagi tadi.

"Hari ini kita mau evaluasi terkait hal ini," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya M Ikhsan sebelumnya mengatakan kebijakan libur sekolah dalam sehari berdasarkan surat edaran bernomor 421/4179/436.7.1/2018 yang ditandatangani Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan.

Hal itu, lanjut dia, juga sesuai arahan Tri Rismaharini sebagai bentuk duka cita atas musibah yang terjadi. Selain itu, cara ini juga bagian dari bentuk keprihatinan pemkot atas salah seorang anak yang menjadi korban ledakan bom adalah siswa SD bernama Vincensius Evan, warga Barata Jaya Surabaya.

Ikhsan menyatakan kepala sekolah dan guru di sekolah masing-masing akan menyampaikan informasi tersebut, bahwa para siswa belajar di rumah, dan menyesuaikan jadwal sekolah yang ada.

Tri Rismaharini telah mendatangi Mapolrestabes begitu mendengar insiden ledakan bom pagi tadi sekitar pukul 08.50 WIB. Risma datang sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung masuk ke dalam gedung yang saat ini masih ditutup untuk umum.

Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhammad Fikser mengatakan kunjungan ini sekaligus untuk berkoordinasi terkait dengan kondisi Surabaya terkini. Risma khawatir jika pengeboman terus berlangsung akan membuat banyak korban lagi berjatuhan.

"Kami sudah antisipasi, sejak kemarin Bu Risma sudah instruksikan agar semua SD dan SMP diliburkan. Siswa diminta untuk belajar di rumah saja hari ini. Besok kami belum tahu, masih menunggu koordinasi," kata Fikser pada wartawan di halaman Poltabes Surabaya.

Selain meliburkan SD dan SMP, Pemerintah Kota juga memperketat penjagaan di kantor-kantor pemerintahan. Sementara ini, pelayanan publik masih berjalan namun dengan penjaga yang berlapis.

Baca juga artikel terkait BOM SURABAYA

tirto.id - Pendidikan
Sumber: antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari