Menuju konten utama

Pasca-Gempa dan Tsunami, 735 Pangkalan Elpiji Sudah Beroperasi

Sebanyak 735 pangkalan elpiji Pertamina yang beroperasi meliputi di wilayah Palu, Sigi dan Donggala.

Pasca-Gempa dan Tsunami, 735 Pangkalan Elpiji Sudah Beroperasi
Warga antre membeli elpiji tiga kg di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (8/10/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/kye/18

tirto.id - Pasca-Gempa dan Tsunami, 735 Pangkalan Elpiji Pertamina Sudah Beroperasi

Pasokan bahan kebutuhan pokok, khusunya energi di Sulawesi Tengah berangsur normal pasca gempa dan tsunami. Sedikitnya sudah ada sebanyak 735 pangkalan elpiji Pertamina di Palu, Sigi dan Donggala yang sudah beroperasi.

“Per hari ini, Senin (15/10/2018), sebanyak 735 pangkalan dari total 1.606 pangkalan, telah aktif beroperasi menyalurkan elpiji langsung ke masyarakat,” jelas Unit Manager Communication dan CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Roby Hervindo melalui keterangan tertulis di Jakarta.

PT Pertamina (Persero) terus mengoptimalkan upaya pemulihan penyaluran energi pasca bencana gempa dan tsunami melanda beberapa wilayah di Sulawesi Tengah.

Memasuki pekan ketiga usai bencana, Pertamina telah menyalurkan lebih dari 200 ribu tabung elpiji subsidi dan non subsidi guna memenuhi kebutuhan elpiji bagi masyarakat di wilayah terdampak bencana.

Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan elpiji bagi masyarakat, empat Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dan 23 agen elpiji di wilayah Palu, Donggala dan Sigi seluruhnya telah beroperasi.

Dengan beroperasinya pangkalan elpiji ini, lanjut Roby, akses masyarakat akan semakin mudah dalam memperoleh elpiji baik itu elpiji subsidi maupun elpiji non subsidi.

“Kami akan terus mengupayakan pemulihan untuk pangkalan-pangkalan yang belum aktif beroperasi. Pemulihan akan dilakukan bertahap mengingat banyak pangkalan yang mengalami kerusakan akibat gempa, mengungsi dan beberapa masih sulit diakses,” tuturnya.

Sebelumnya, Pertamina telah aktif menyalurkan elpiji ke masyarakat melalui kegiatan operasi pasar yang dilakukan sejak tanggal 3 Oktober 2018. Hingga saat ini, operasi pasar masih terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan elpiji di masyarakat terpenuhi.

“Sejak 3 Oktober 2018 sampai hari ini, Senin (15/10/2018), Pertamina telah mengalokasikan penyaluran lebih dari 148 ribu tabung elpiji 3 Kg subsidi melalui operasi pasar,” ujar Roby.

Selain menyalurkan elpiji melalui pangkalan dan kegiatan operasi pasar, khusus untuk penyaluran elpiji Bright Gas, sejak Kamis (11/10/2018), Pertamina telah mengalokasikan Bright Gas 5,5 Kg dan Bright Gas 12 Kg di 13 SPBU yakni 11 SPBU di Kota Palu dan 1 SPBU di Kabupaten Sigi.

“Penjualan elpiji non subsidi di SPBU ini juga untuk memperluas akses pembelian elpiji dan memberikan jaminan suplai elpiji Bright Gas dalam memenuhi kebutuhan elpiji di masyarakat,” jelas Roby.

Adapun operasi pasar akan dilakukan di 31 titik di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi, berikut lokasinya :

Palu

1. Mamboro Barat

2. Kayumalue Pajeko

3. Kayumalua Ngapa

4. Besusu Barat

5. Lolu Utara

6. Lolu Selatan

7. Petobo

8. Watasumpu

9. Buluri

10. Donggala Kodi

11. Kawatuna

12. Poboya

13. Layana Indah

14. Tawanjuka

15. Pengawu

16. Palupi

17. Pantoloan Boya

18. Panau

19. Lambara

Donggala

20. Balaesang Tanjung

21. Balaesang

22. Desa Maleni

23. Tanatovena

24. Dampelas

25. Sojol

26. Sojol Utara

Sigi

27. Dolo Barat

28. Dolo Selatan

29. Marawola Barat

30. Nokilalaki

31. Sigi Biromaru

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Irwan Syambudi