Menuju konten utama

Pasar Tanah Abang Kembali Beroperasi Normal pada 25 Mei

Pasar Tanah Abang kembali beroperasi normal usai ditutup selama dua hari akibat kerusuhan aksi 22 Mei.

Pasar Tanah Abang Kembali Beroperasi Normal pada 25 Mei
Ilustrasi pasar Tanah Abang. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Aktivitas jual beli di Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat, khususnya di Pusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA) dan Jembatan Metro, Sabtu (25/5/2019) mulai lancar.

Dikutip dari Antara, pedagang dan pembeli sudah memulai berdatangan sejak pukul 05.00 WIB.

"Hari ini sudah kondusif, tidak ada kekhawatiran lagi, pedagang dan pembeli sudah mulai datang pukul 05.00 WIB," kata Manager General Affair (GA) pusat grosir Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Arif Budi.

Kegiatan jual beli di Tanah Abang sempat ditutup akibat aksi 22 Mei. Pada 24 Mei, Pasar Tanah Abang dibuka hanya setengah hari.

Pembatasan operasional pasar Tanah Abang sebagai langkah antisipasi bila terjadi kericuhan susulan. Sejumlah petugas juga tampak berjaga-jaga di sekitar pasar grosir tersebut.

Situasi dan kondisi Jakarta yang kembali kondusif, pedagang di Tanah Abang pun mulai beraktivitas normal seperti biasa dan memanfaatkan jual beli yang meningkat menjelang Lebaran Idul Fitri.

"Kita berharap aktivitas jual beli di Tanah Abang back to normal (kembali normal)," kata Arif.

Sebelumnya, Arif mengatakan selama tutup dua hari akibat kericuhan 22 Mei 2019, PGMTA dan Jembatan Metro mengalami kerugian sangat besar.

“Wah bukan banyak lagi, bayangkan, di Metro saja karena kami grosir satu toko kalau buka bisa dapat pemasukan Rp100 juta hingga Rp200 juta dalam sehari, apa lagi satu Pasar Tanah Abang?,” kata Arif.

Jumlah toko yang ada di Metro Tanah Abang mencapai 4.000 toko, belum lagi toko yang ada di Blok A dan Blok B pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara.

Keramaian di Pasar Tanah Abang terlihat seperti di PGMTA dan Jembatan Metro, pedagang dan pembeli sibuk bertransaksi. Begitu juga arus lalu lintas di depan pusat perbelanjaan tersebut.

Selain itu petugas porter (kuli angkut) di Tanah Abang juga sibuk mengangkut dan mengikat belanjaan milik pelanggannya yang dikemas dari goni plastik berukuran besar dengan berat sekitar 50 kg.

Pembeli yang datang berasal dari berbagai daerah seperti Bogor hingga Sumatera.

Berbagai akses menuju Tanah Abang telah beroperasi normal seperti angkutan umum (angkot), taksi, bajaj, TransJakarta, dan kereta rel listrik (KRL).

Baca juga artikel terkait AKSI 22 MEI atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH