Menuju konten utama

Pasar Saham Indonesia Terus Cetak Rekor Baru Hingga Awal Juni

Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencapai Rp13,7 triliun per 4 Juni 2021.

Pasar Saham Indonesia Terus Cetak Rekor Baru Hingga Awal Juni
Pekerja membersihkan lantai di samping grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/8/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Optimisme di pasar modal Indonesia berlanjut hingga paruh pertama tahun 2021 ini. Jumlah emiten baru terus bertambah, sementara rata-rata transaksi harian terus menciptakan rekor terbarunya.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengungkapkan, tahun 2020, pasar saham Indonesia ditutup dengan optimisme yakni hadirnya 51 emiten baru dan 1,4 juta investor baru.

“Optimisme dipicu oleh harapan atas pemulihan ekonomi, hasil Pilpres AS, dan kabar seputar temuan vaksin COVID-19,” jelas Inarno, dalam sambutannya pada ETFest virtual, Jumat (11/6/2021).

Inarno menyampaikan beberapa capaian rekor baru di BEI untuk data per 4 Juni 2021. Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencapai Rp13,7 triliun, meningkat dibandingkan RNTH pada 2020 yang sebesar Rp9,21 triliun.

Sementara rata-rata volume perdagangan per 4 Juni 2021 mencapai 18,335 miliar lembar saham, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pada tahun 2020 sebesar 11,370 miliar lembar saham.

Demikian pula kapitalisasi pasar mencapai Rp7,178 triliun per 4 Juni 2021, dibandingkan rata-rata tahun 2020 sebesar Rp6,970 triliun. Rekor tertinggi pada 3 Maret 2021: Rp7,512 triliun.

Jumlah investor mengalami peningkatan. Tahun 2020, angkanya mencapai 1,695 juta untuk saham 3,881 juta untuk keseluruhan pasar modal yang mencakup saham, surat utang, dan reksa dana. Sementara hingga Mei 2021, jumlah investor saham sudah mencapai 2,404 juta atau berarti melonjak 203,4% dan investor pasar modal modal mencapai 5,372 juta.

Di tengah pertumbuhan jumlah investor dan juga transaksi, BEI juga diramaikan dengan meningkatnya suplai emiten. Pada kuartal I, BEI mencatat jumlah IPO tertinggi dibandingkan bursa-bursa ASEAN dengan jumlah mencapai 17 hingga 4 Juni 2021, dan ada 22 saham ada di pipeline. Tahun 2020, BEI kedatangan 51 emiten baru.

Inarno mengungkapkan, BEI akan segera kedatangan tamu dari industri startup. BEI saat ini sedang melakukan diskusi intensif dengan OJK dan para pemangku kepentingan untuk mengakomodir regulasi yang memungkinkan startup bisa IPO.

“InsyaAllah dalam tahun ini 1 atau 2 bisa melantai di BEI,” jelas Inarno.

Baca juga artikel terkait BEI atau tulisan lainnya dari Nurul Qomariyah Pramisti

tirto.id - Bisnis
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Abdul Aziz