Menuju konten utama

Pasar Saham Asia Respons Rencana Kerja Sama Dagang Cina dan AS

Rencana kerjasama dagang antara Cina dan Amerika Serikat diharapkan mengalami kemajuan.

Pasar Saham Asia Respons Rencana Kerja Sama Dagang Cina dan AS
Ilustrasi perang dagang antara US dengan China. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Pasar saham Asia melonjak pada Senin (18/3/2019). Para investor menunggu perjanjian dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Wacana perjanjian ini diharapkan memperoleh kemajuan yang signifikan sehingga dapat mengurai ketegangan akibat perang dagang antara kedua negara besar tersebut.

Associated Press (AP News) melaporkan, Japan’s Nikkei 22 menambah poin sebanyak 0,7% pada perdagangan pagi ini menjadi 21,591.90. Pasar Saham Australia S&P/ASX 200 naik 0,1% menjadi 6,181.20. Kospi Korea Selatan masih berpijak pada rate 2,174.61. Sedangkan Hang Seng Hongkong mencapai kenaikan 0,4% menjadi 29,119.08, juga Shanghai Composite naik 0,6% menjadi 3,038.93.

Kongres Nasional yang digelar Cina beberapa waktu lalu mempromosikan hukum investasi baru yang berangkat dari komplain beberapa negara, terutama Amerika Serikat terhadap sistem investasi di Cina yang dianggap “mengeksploitasi” perusahaan-perusahaan luar negeri di negara itu.

Sebelumnya, AS mengecam perusahaan lokal Cina yang meminta transfer teknologi perusahaan asing ke perusahaan lokal, yang kemudian dimanfaatkan untuk keuntungan perusahaan lokal tersebut dan untuk kepentingan pemerintah Cina.

“Kekhawatiran perang dagang AS-Cina adalah penyebab utama pertumbuhan [ekonomi] global mengalami penurunan,” kata Alfonso Esparza, analis ekonomi, dikutip dari AP News.

“Ada tanggapan positif dari kedua belah pihak, dan telah ada beberapa detail mengenai posisi negosiasi. Namun, penundaan persetujuan sekali lagi dapat menyebabkan kegalauan di pasar saham,” imbuhnya.

Selain pasar saham Asia, di Amerika juga menunjukkan kecenderungan sama. Pekan lalu, Wall Street mengalami kenaikan. Saham S&P 500 naik sebanyak 0,5% pada Jumat (15/3/2019) menjadi 2,822.48, peringkat yang cukup tinggi tahun ini. The Dow Jones Industrial Average meningkat 0,5% menjadi 25,848.87. The Nasdaq naik 0,8% menjadi 7,688.53, dan The Russle 2000 naik 0,3% menjadi 1,553.54.

Pasar saham AS sedang menggeliat di awal tahun ini, dengan indeks kenaikan paling tidak mencapai 10%

Dikutip dari The Star, pedagang saham merasa percaya diri bahwa Federal Reserve (Bank Sentral Amerika Serikat) akan melakukan pencegahan atas segala hal yang dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi.

Berkaitan dengan nilai pasar saham Asia, di Indonesia nilai rupiah menguat sebanyak 15 poin pagi ini, dari Rp.12,260 per dolar AS menjadi Rp.12,245 per dolar AS, demikian seperti dilansir Antara.

Baca juga artikel terkait KERJASAMA EKONOMI atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Iswara N Raditya