Menuju konten utama

Pasa Harau Art and Culture Festival Akan Pecahkan Rekor MURI

Kabupaten Limapuluh Kota akan menyelenggaran Pasa Harau Art and Culture Festival 2017. Acara kebudayaan ini diharapkan bisa memecahkan rekor MURI.

Pasa Harau Art and Culture Festival Akan Pecahkan Rekor MURI
Sejumlah penari menampilkan tari kolosal yang berjudul Rantrak Saragam Mayintak Bumi saat mengikuti Festival Pesona Budaya Minangkabau 2016 di Istano Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Kamis (27/10). Tari kolosal ini diikuti 300 pelajar dari Kabupaten Tanah Datar yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat Minangkabau. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi.

tirto.id - Pasa Harau Art and Culture Festival, sebuah pertunjukan peristiwa budaya Minangkabau, akan kembali digelar di Lembah Harau, Limapuluh Kota, Sumatera Barat pada 25-27 Agustus 2017.

Dalam peluncuran Pasa Harau 2017, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi menyampaikan festival itu akan diikuti dengan ritual meminum kopi kawa daun oleh 1.001 orang. "Diharapkan, nantinya memecahkan rekor MURI," kata Bupati Irfendi Arbi, di pendopo kediaman dinas bupati, Labuah Basilang, Payakumbuh, Kamis (3/7/2017).

Pasa Harau pertama kali digelar 2016 sudah masuk radar biro perjalanan wisata dan budaya mancanegara. Secara nasional, Pasa Harau sudah diresmikan oleh Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, lewat ajang Festival Indonesia Festival (Fest in Fest) Januari 2017, yang diikuti 31 penyelenggara festival kebudayaan dan seni di Tanah Air.

Selain Pasa Harau, Solo International Performing Arts, Dieng Festival, Lima Gunung Festival, Sandeq Rase Festival Bahari Mandar, Borobudur Writer, Art Jogja, serta beberapa even lain

Panitia pelaksana optimistis, dengan festival itu jumlah kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara nanti bisa mencapai 3.000 orang. Angka ini diprediksi naik dibandingkan tahun lalu yang hanya berkisar 1.500-an orang. "Untuk wisatawan mancanegara yang sudah membeli paket Pasa Harau, itu di angka 500-an," sebut Dewan Pasa Harau.

Adapun rangkaian peristiwa budaya dan seni tradisi yang akan dihadirkan dalam Pasa Harau nanti, meliputi 'panjek karambia (memanjat pohon kelapa), pacu itiak, pacu jawi, batagak kudo-kudo, silek lanyah, panjat tebing dan main layang-layang.

Kemudian, ada juga ritual budaya arak-iriang, sepak rago api, randai, sijobang, basijontiak serta beragam penampilan budaya lainnya. Termasuk rute tracking dengan medan yang berat, untuk menjumpai kincir air berselimutkan embun.

Baca juga artikel terkait BUDAYA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Agung DH & Agung DH

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Agung DH & Agung DH
Editor: Agung DH