Menuju konten utama

Partai Pimpinan Erdogan Kalah di Pemilihan Wali Kota di Turki

Partai yang dipimpin Erdogan mengalami kekalahan di 3 kota besar, dalam pemilihan kepala daerah.

Partai Pimpinan Erdogan Kalah di Pemilihan Wali Kota di Turki
Presiden Turki Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, Jumat (22/6/2018). ANTARA FOTO/REUTERS/Alkis Konstantinidis

tirto.id - Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pimpinan Presiden Erdogan kalah dalam pemilihan kepala daerah di tiga kota terbesar di negara itu, Istanbul, Ankara dan Izmir pada Senin (1/4/2019).

Melansir dari Aljazeera, data yang masih belum resmi didapatkan dari media pemerintahan Turki, Anadolu, mengabarkan kandidat Partai Rakyat Republik (CHP), Ekrem Imamoglu memenangkan pungutan suara untuk walikota di Istanbul dengan 48,8 persen suara.

Sedangkan kandidat Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), Binali Yildirim mendapat 48,5 persen suara.

Di Ankara, hasil belum resmi juga menunjukkan untuk kandidat CHP, Mansur Yavas telah mengumpulkan 50,9 persen suara, dengan calon dari Partai AKP, Mehmet Ozhaseki tertinggal di 47,2 persen suara.

Di kota terbesar ketiga, Izmir, kandidat CHP, Mustafa Tunc Soyer, memimpin dengan perolehan suara 58 persen suara. Sedangkan kandidat AKP, Nihat Zeybekci hanya mendapatkan 38,5 persen suara.

Pernyataan Binali Yildirim yang dilansir oleh Aljazeera, mengatakan partainya keberatan dengan hasil suara yang tidak sah.

“Ada 31.136 kotak suara (di Istanbul). Jika ada satu suara tidak sah di masing-masing kotak suara, itu membuat total 31.136 suara, yang lebih dari perbedaan (antara kedua belah pihak),” katanya.

Sekretaris Jenderal AKP, Fatih Sahin dalam komentarnya atas hasil perolehan suara di Ankara di Twitter, “Kami telah mengidentifikasi suara dan penyimpangan yang tidak valid sebesar 12.158 tempat pemungutan suara di Ankara. Kami akan menggunakan hak-hak hukum kami sampai akhir, tidak akan membiarkan keinginan warga Ankara tidak akan diizinkan."

Menurunnya dukungan untuk partai konservatif Erdogan yang berbasis keagamaan, mulanya dari Erdogan memegang kendali atas perketatan media massa.

Mata uang Lira menurun, inflasi dan suku bunga melonjak karena krisis sehingga membuat Turki mengalami resesi di awal tahun 2019. Ini salah satu faktor yang membuat kepercayaan rakyat Turki menurun atas kempemimpinan Erdogan.

Andrew Dawson, Kepala Misi Penngawasan Pemilihan Dewan Eropa, pada hari Senin (1/4/2019) mengomentari pemilu di Turki.

“Tidak sepenuhnya yakin bahwa Turki saat ini memiliki lingkungan pemilihan yang bebas dan adil yang diperlukan untuk pemilihan yang benar-benar demokratis,” katanya dilansir AP News.

Dawson mendesak partai AKP, partai koalisi Erdogan untuk menghormati hasil pemilu.

Baca juga artikel terkait TURKI atau tulisan lainnya dari Dina Arristy

tirto.id - Politik
Penulis: Dina Arristy
Editor: Yandri Daniel Damaledo