Menuju konten utama

Behaestex Klarifikasi Terkait Hoax Sarung Atlas Bergambar Anjing

Behaestex Klarifikasi Terkait Hoax Sarung Atlas Bergambar Anjing.

Behaestex Klarifikasi Terkait Hoax Sarung Atlas Bergambar Anjing
Sarung bermotif singa mongkok. FOTO/Dok.Rilis

tirto.id - Beredar unggahan video yang ramai dibicarakan di media sosial, yang menyebutkan terdapat gambar anjing pada sarung Atlas Idaman Harmoni. Dalam video yang berdurasi 29 detik itu, terlihat produk sarung dan suara seseorang yang sedang menarasikan video, "Assalamualaikum ibu-ibu solehah, ini kan nanti ada Atlas Harmoni Idaman ya itu ya. Hati-hati ibu-ibu yang nanti mau beli sarung-sarung atau apa, untuk hadiah atau apa, ini tolong ya jangan sampai dibeli.Karena ada gambar seperti ininya, di semua sarungnya. Soalnya kemarin ada orang yang ngasih ya begitu, berapa sarung, ada lima, begitu semua sama, ada motif anjing di bawah itu. Nah itu ya syukron."

Video sarung yang disebutkan memiliki motif bergambar anjing itu, juga telah tersebar di media sosial Twitter. Faktanya, gambar pada sarung tersebut bukanlah motif/gambar anjing, melainkan adalah gambar Singo Mengkok yang mana asal usulnya merupakan kesenian khas Lamongan.

PT Behaestex selaku perusahaan yang menaungi sarung yang disebut-sebut bergambar anjing itu memberikan klarifikasi. Nur Yahya selaku Marketing Manager PT Behaestex saat dihubungi, Selasa (8/3/2022), menegaskan, bahwa gambar yang ada pada sarung Atlas yang beredar di media sosial bukanlah gambar anjing, melainkan gambar Singo Mengkok.

"Mohon maaf itu bukan gambart anjing, tetapi gambar Singo Mengkok. Sarung tersebut tidak dijual bebas di pasar, tetapi orderan khusus dari Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan yang dijadikan seragam dan merchandise pondok tersebut. Tentunya hal ini, akan menjadi evaluasi perbaikan bagi kami di masa yang akan datang," kata Nur Yahya.

Nur Yahya, menambahkan bahwa ia juga menyesali banyak orang yang termakan hoaks tersebut. Soal langkah hukum yang akan diambil, Nur mengaku belum berpikiran ke arah sana. Dirinya menyebut, banyaknya orang yang termakan hoaks dikarenakan tidak mencari tahu terlebih dahulu asal usul kebenarannya.

Baca juga artikel terkait SARUNG

Sumber: pers rilis