Menuju konten utama

Parent Child Connectedness untuk Memperkuat Relasi Orangtua & Anak

Mengenal apa itu Parent Child Connectedness? 

Parent Child Connectedness untuk Memperkuat Relasi Orangtua & Anak
Ilustrasi keluarga. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Pola asuh yang tepat pada anak akan meminimalisir risiko perilaku negatif pada anak. Beberapa isu kenakalan remaja seperti penggunaan obat-obatan terlarang, alkohol, merokok, kehamilan di luar nikah, serta penyakit HIV menjadi momok menakutkan bagi orang tua. Beberapa penelitian menunjukkan salah satu faktor pelindung agar anak terhindar perilaku tersebut adalah kedekatan orang tua dengan anak.

WHO juga menyebutkan dalam pertemuannya di Jenewa keterhubungan keluarga diidentifikasi sebagai salah satu dari lima faktor pelindung terkait dengan kesejahteraan remaja.

Keterlibatan orang tua dalam aktivitas anak menjadi salah satu pendukung agar anak merasa nyaman dan aman.

Parent Child Connectedness (PCC) merupakan pola asuh yang memfokuskan kedekatan dan keterhubungan antara anak dan orang ta untuk mengurangi risiko perilaku negatif.

Apa itu Parent Child Connectedness?

Parent child connectedness bisa diartikan sebagai tingkat kedekatan atau kehangatan dalam hubungan yang dimiliki anak dengan orang tua. Konsep dalam pola asuh ini fokus pada strategi komunikasi orang tua kepada anak yang lebih fleksibel dan efektif.

Tidak hanya mengacu pada kedekatan, PCC juga mengarah pada kualitas ikatan emosional antara orang tua dengan anak. Dalam hal ini bukan hanya orang tua kandung, melainkan siapapun yang berperan menjadi orang tua. dan sejauh mana ikatan ini saling menguntungkan dan berkelanjutan dari waktu ke waktu.

Karena PCC berkelanjutan, maka pola yang dibangun mengikuti perkembangan usia anak. Sehingga dapat mengurangi risiko perilaku negatif pada anak.

Cara menerapkan Parent child connectedness

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua untuk menerapkan PPC

1. Struktur

Dalam hal ini orang tua perlu menerapkan kedisiplinan dan pemantauan terkait dengan aktivitas anak. Perlu aturan yang jelas, namun tidak mengekang.

2. Waktu luang

Meluangkan waktu luang untuk anak penting bagi perkembangan anak, dengan berman bersama dan memberikan bimbingan yang tepat akan membuat hubungan semakin hangat.

3. Kepercayaan

Beberapa poin dalam poin ini antara lain dukungan, keterbukan, perlindungan, dan dorongan. Dukungan yang diberikan orang tua kepada anak akan membuatnya percaya diri dengan minat dan bakatnya.

Keterbukaan antara orang tua dan anak diperlukan agar anak juga mau berbagi cerita dengan orang tua.

Perlindungan, hal ini mencakup rsa aman dan nyaman bagi anak. Orang tua memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan anak seperti pendidikan, pakaian, makanan, tempat tinggal.

Dorongan, orang tua perlu memberikan dorongan bagi anak untuk mengasah dan mencari tahu minat serta bakat.

4. Komunikasi

Komunikasi dilakukan layaknya teman, mendengarkan anak juga perlu dilakukan agar anak merasa dihargai. Bukan melulu orang tua selalu menjadi penceramah dan anak sebagai pendengar.

Manfaat pola asuh parent child connectedness

Kedekatan dan komunikasi secara efektif akan mempertahankan hubungan antara orang tua dengan anak. Berikut manfaat pola asuh PPC dilansir dari laman Planned Parenthood.

  • 1. Membangun dan memelihara kepercayaan.
  • 2. Menunjukkan cinta, perhatian, dan kasih sayang.
  • 3. Keterbukaan anak dengan orang tua mengenai kegiatan yang mereka lakukan.
  • 4. Mencegah konflik keluarga karena adanya negosiasi yang efektif.
  • 5. Membangun dan memelihara struktur dan saling menghargai.
  • 6. Berkomunikasi secara efektif.

Dalam pola asuh PPC hubungan dan ikatan akan berlangsung abadi karena sikap saling menghormati, memberikan kasih sayang, kepercayaan selalu diekspresikan dalam interaksi sehari-hari.

Baca juga artikel terkait TIPS PARENTING atau tulisan lainnya dari Meigitaria Sanita

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Meigitaria Sanita
Penulis: Meigitaria Sanita
Editor: Yulaika Ramadhani