Menuju konten utama

Para Menteri Perempuan Bicara Soal Hari Kartini

9 dari 34 menteri di Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo adalah perempuan. Apa kata mereka tentang Hari Kartini?

Para Menteri Perempuan Bicara Soal Hari Kartini
Wisatawan mengunjungi Museum RA Kartini di jalan Alun-alun kota Jepara, Jawa Tengah, Rabu (19/4). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

tirto.id - Sejumlah menteri dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo bicara soal refleksi Hari Kartini yang diperingati pada Jumat 21 April 2017.

Bagi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Hari Kartini merupakan momentum bagi perempuan Indonesia untuk bangkit dan melakukan kerja nyata yang produktif maupun terus mengkaji ilmu.

"Raden Adjeng Kartini itu berpikir out of the box. Dia melakukan penjangkauan, pemikiran dan interaksi di luar zamannya, diluar tradisi, diluar culture yang mengukungnya. Artinya bahwa itu akan menjadi pembelajaran yang sangat penting bagi seluruh perempuan Indonesia bahwa ternyata kalau kita berusaha ternyata bisa," jelas Khofifah seperti dikutip Antara, Jumat (21/4/2017).

Menurut Khofifah, RA Kartini dapat memberikan pemikiran rasional terkait pemberdayaan perempuan sehingga diberi kesempatan untuk belajar lebih jauh pada zamannya.

Di sisi lain, kata Khofifah, Kartini juga seorang ulama wanita, karena ia satu diantara delapan santri KH Soleh Darat. Kartini merupakan andalan dari KH Soleh Darat. ”Tidak pernah ada yang menulis soal itu," jelas Khofifah.

Sementara, bagi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti peringatan Hari Kartini merupakan momentum bagi wanita Indonesia untuk semakin berperan dalam berkarya dan tidak perlu hanya memikirkan anggapan kesetaraan gender.

Menteri Susi yang “funky” itu menyatakan perempuan jangan harus selalu diistimewakan dan dibatasi, namun diberi hak-hak yang sepadan dalam berkarya maupun mengenyam pendidikan. "Ya stop memikirkan anda wanita, and do the work," tegas Susi.

Perempuan yang hobi menenggelamkan kapal ini, menilai perempuan juga dapat menghasilkan karyanya tidak kalah dengan kaum pria.

Sedangkan Menteri BUMN Rini Soemarno menilai peringatan Hari Kartini merupakan motivasi bagi perempuan untuk tegar. "Saya rasa bahwa perempuan Indonesia itu kuat, tegar dan saya selama ini melihat betul bagaimana perempuan Indonesia itu mempunyai semangat tinggi," ujar dia.

Ia mencontohkan para TKI yang mayoritas kaum perempuan bekerja keras di negeri orang semata-mata berjuang demi kehidupan keluarga, terutama anak mereka, agar lebih baik nasibnya. "Saya betul-betul angkat topi dan apresiasi. Itulah wanita Indonesia," kata Rini.

Lain lagi bagi Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar. Menurut dia perempuan Indonesia kini semakin maju. "Faktanya cukup konkret kelihatan, 9 dari 34 menteri kabinet adalah perempuan," ujar Siti di komplek istana kepresidenan.

Siti berharap kehadiran kartini-kartini di dalam Kabinet Kerja mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya dalam memperjuangkan hak dan semangat pemberdayaan wanita. "Perempuan Indonesia itu di segala aspek kelihatan menonjol, apalagi di daerah-daerah kita di Indonesia juga posisinya dan statusnya berbeda-beda," ujar Siti.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai pesan-pesan Kartini dalam suratnya kepada kolega di Belanda masih relevan hingga hari ini.

"Pesan mengenai perpajakan, keBhinekaan, bahayanya narkoba dan lain-lain merupakan pesan yang masih relevan dengan konteks situasi masa kini," ujar Retno yang pernah menjabat sebagai Dubes perempuan pertama di Belanda.

Pesan-pesan sosial yang disampaikan oleh RA Kartini maupun peraihan prestasi yang dilakukan perempuan menurut Retno mencerminkan kecerdasan perempuan Indonesia.

"Semoga semangat kemajuan dan kecerdasan yang dibawa oleh RA Kartini dapat dibawa dan diteruskan oleh seluruh perempuan Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebuah negara yang lebih baik untuk semua," tutup Retno.

Sembilan menteri perempuan duduk dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo saat ini. Mereka adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sejauh ini para menteri perempuan belum pernah masuk dalam daftar perombakan kabinet.

Baca juga artikel terkait HARI KARTINI

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH