Menuju konten utama

Pansel KPK Terima 900 Surel: Kebanyakan dari Tim Sukses

Sebanyak 900 surel diterima pansel KPK, terbanyak berasal dari tim sukses para capim KPK.

Pansel KPK Terima 900 Surel: Kebanyakan dari Tim Sukses
Ketua Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 Yenti Ganarsih (keempat kiri) bersama Wakil Ketua Pansel KPK Indriyanto Seno Adji (kanan), anggota Pansel KPK Marcus Priyo Gunarto (kedua kanan), Hendardi (ketiga kanan), Harkristuti Harkrisnowo (keempat kanan), Diani Sadia Wati (kelima kanan), Al Araf (ketiga kiri), Hamdi Moeloek (kedua kiri) dan Mualimin Abdi (kiri) usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/6/19). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/nz.

tirto.id - Panitia seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku, mendapat 900 lebih surat elektronik dari masyarakat. Namun masukan itu kebanyakan hanya berasal dari tim sukses.

"Asal tahu saja dari 900 itu sampai saat ini kebanyakan adalah tim sukses. Banyak sekali sampai saat ini. Jadi email itu hanya ini tolong dong, ini baik, ini bagus, bahkan dikatakan inilah calon ketua KPK. Itu yang baru masuk," kata Ketua Pansel KPK Yenti Garnasih di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (22/7/2019).

Yenti berharap, apa yang disampaikan masyarakat kepada pansel berbasis data. Sebelumnya, Yenti juga mengaku banyak individu yang diperdebatkan dalam masalah capim KPK ini, namun ternyata informasi dari masyarakat belum banyak membantu membuktikan individu capim bermasalah.

"Kita juga akan mendalami yang dilaporkan itu berbasis data tidak asal hajar karena ini, karena itu. Jadi jangan fitnah juga. Jadi kita mengerjakan itu," kata Yenti lagi.

Pansel KPK lainnya, Hamdi Muluk mengatakan, masukan masyarakat sangat penting dipertimbangkan.

Namun, hal itu tentu ada bagiannya, yakni di tahapan akhir seperti wawancara dan uji publik.

"Setelah kita potong, nanti kita akan lakukan uji publik. Bersama dengan uji publik itu kita berharap laporan seluruh masyarakat tentang apa saja tentang orang itu masuk. Itu menjadi bagian menjadi pertimbangan kita nanti untuk melakukan wawancara," kata Hamdi di lokasi yang sama.

Di wawancara itulah, menurut Hamdi, seluruh aspek sudah terkumpul. Pansel sudah mempunyai calon yang sehat jasmani dan psikologi. Di sanalah nanti rekam jejak akan diperhitungkan.

"Kita punya data track record, data laporan semua masyarakat itu nanti kita olah. Jadi jangan sekarang kita olahnya. Karena memang tahapnya begitu. Ini, kan, tahap awalnya menggugurkan. Baru setelah itu semua rekam jejak itu akan kita edarkan, kita jembrengkan di atas meja," tegasnya lagi.

Sebelumnya, beberapa nama capim dari unsur polisi aktif sempat dikritik masyarakat. Firli Bahuri yang menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK dahulu sempat terlibat masalah karena diduga melanggar kode etik.

Sedangkan satu nama lainnya, Antam Novambar diduga melakukan intimidasi terkait kasus yang melibatkan Kepala BIN Budi Gunawan.

Baca juga artikel terkait CALON PIMPINAN KPK atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno