Menuju konten utama

Panglima TNI Sebut Personel Ditambah demi Selesaikan Karhutla

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut TNI-Polri menambah personel untuk memadamkan karhutla. Pos pemadaman pun ditambah agar kebakaran segera berakhir.

Panglima TNI Sebut Personel Ditambah demi Selesaikan Karhutla
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau pasukan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI saat diresmikan di Mabes TNI, Cilangkap, Selasa (30/7/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

tirto.id - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan TNI/Polri dan instansi lain telah menerjunkan personel tambahan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan dan Sumatera.

"Kalau personel sudah ditambah. Seperti di Riau itu kekuatannya 5.800 personel, (yaitu) 2200 dari TNI , 2200 dari Polri. Kemudian dari unsur pecinta lingkungan," kata Hadi saat ziarah di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta, Kamis (19/9/2019).

Selain penambahan personel, Hadi mengaku ada penambahan pos pemadaman di Riau. Hadi menuturkan, jumlah pos pemadaman di Riau telah bertambah dari 120 pos menjadi 150 pos.

"Kita tambah lagi 30 pos lagi sesuai dengan laporan hotspot setiap hari yang disampaikan," ujar mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara ini.

Hadi mengatakan hujan turun dengan intensitas sedang, Rabu (18/9/2019). Hujan tersebut cukup membantu mereka dalam memadamkan karhutla.

"Dari 44 hotspot bisa kita padamkan kemarin tinggal 41 (hotspot), tapi tinggal asap saja. Apinya sudah hilang karena yang diserang adalah gambut jadi hanya asap saja," katanya.

Meski dibantu hujan, Hadi menegaskan upaya pemadaman terus berjalan. Upaya pemadaman kebakaran tidak hanya lewat jalur darat, tetapi juga melalui jalur udara seperti water bombing dan modifikasi cuaca.

"Water bombing yang dilakukan helikopter dan teknologi modifikasi cuaca semuanya berjalan efektif dan sudah bisa mengurangi asap yang ada di Riau khususnya," kata dia.

Sementara itu, penanganan karhutla di Palangkaraya akan menggunakan metode modifikasi cuaca dengan mencari awan-awan aktif yang bisa disemai sehingga menjadi hujan.

"Pasukan darat yang ada di Palangkaraya dan Pontianak terus bekerja untuk mematikan titik api sesuai dengan hasil monitoring dari satelit," katanya.

Hadi menambahkan, Presiden telah mengeluarkan instruksi khusus agar penanganan karhutla bisa berjalan optimal.

"Instruksi khusus presiden adalah mencegah lebih baik dari pada kita melakukan tindakan karhutla," kata Hadi.

Baca juga artikel terkait KARHUTLA atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Andrian Pratama Taher