Menuju konten utama

Panduan Shalat Gerhana Bulan Berjamaah & Penjelasan Lengkap Kemenag

Shalat Gerhana Bulan Total berjamaah boleh dilakukan di masjid/lapangan asal masuk dalam kategori zona hijau dan kuning risiko penularan COVID-19.

Panduan Shalat Gerhana Bulan Berjamaah & Penjelasan Lengkap Kemenag
Ilustrasi Salat. foto/istockphto

tirto.id - Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon akan terjadi Rabu (26/5/2021) dan bisa disaksikan hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Berdasarkan data astronomi, Gerhana Bulan Total atau Khusuful Qamar diperkirakan akan berlangsung sejak pukul 18:09 hingga 20:51 WIB.

Kementerian Agama meminta kepada masyarakat yang akan melaksanakan shalat gerhana agar tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan jumlah jamaah hanya dibatasi 50 persen dari keterisian masjid/mushalla/lapangan.

"Kami mengimbau kaum Muslimin agar melakukan shalat gerhana dan menerapkan protokol kesehatan," ujar Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (24/5/2021) seperti dilansir laman Antara.

Ia juga mengatakan, sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan shalat gerhana walaupun dalam posisi gerhana bulan sebagian. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.

"Mempertimbangkan waktu terbit bulan di masing-masing daerah, maka shalat gerhana bisa dilakukan pada rentang setelah shalat Maghrib sampai selesai gerhana sesuai dengan waktu di atas," ujar Kamaruddin.

Panduan pelaksanaan shalat Gerhana Bulan Total berjamaah 26 Mei 2021

Adapun sejumlah panduan pelaksanaan shalat gerhana seperti,

1. Boleh dilakukan di masjid/lapangan asal masuk dalam kategori zona hijau dan kuning risiko penularan COVID-19, sementara zona merah dan oranye diminta melaksanakannya di rumah.

2. Jamaah yang hadir tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas tempat agar dapat menjaga jarak antar shaf dan jamaah.

3. Harus tetap mengenakan masker selama pelaksanaan shalat gerhana.

4. Panitia dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu (thermo gun) dalam rangka memastikan kondisi jamaah sehat dan menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer di setiap pintu masuk.

5. Bagi para lansia (lanjut usia) atau orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, disarankan tidak menghadiri shalat gerhana bulan.

6. Khutbah shalat gerhana dilakukan secara singkat dengan tetap memenuhi rukun dan syarat khutbah paling lama 10 menit dan jamaah kembali ke rumah dengan tertib dan menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan secara fisik.

Apa itu Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon?

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya sinar Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan, dilihat dari Bumi.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Hal ini terjadi saat Bulan berada di umbra Bumi, yang berakibat, saat puncak gerhana bulan total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah (terkenal dengan istilah Blood Moon).

Karena posisi Bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan bumi (Perigee), maka Bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, dan sering disebut dengan Super Moon.

Gerhana Bulan Total pada 26 Mei 2021 dikenal juga dengan Super Blood Moon, karena terjadi saat bulan di Perigee (Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi).

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjelaskan pada Super Blood Moon kali ini lebar sudutnya akan lebih besar 13,77% bila dibandingkan dengan ketika berada di titik terjauhnya (apoge).

Kecerlangannya juga 15,6% lebih terang dengan rata-rata dan 29,1% lebih terang dibandingkan dengan ketika apoge.

Menurut Lapan, Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon kali ini juga bertepatan dengan detik-detik Waisak, yakni pada 15 Suklapaksa (paroterang) Waisaka 2565 Era Buddha yang jatuh pada 26 Mei pukul 18.13.30 WIB dengan jarak 357.461 kilometer dari Bumi.

Baca juga artikel terkait GERHANA BULAN TOTAL 2021 atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH