Menuju konten utama

Panduan Keselamatan & Etika Bersepeda Motor di Jalan Saat Puasa

Ketahui etika-etika berkendara di jalan demi keselamatan, saat sedang menjalani puasa Ramadhan. 

Panduan Keselamatan & Etika Bersepeda Motor di Jalan Saat Puasa
Pengendara sepeda motor melintas di atas trotoar Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (6/3/2023). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.

tirto.id - Menghormati, menghargai, serta saling menjaga keselamatan selama berkendara adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap pengendara kendaraan bermotor sebab banyak kasus kecelakaan yang terjadi di jalan raya dikarenakan aturan dan etika berkendara tidak dipatuhi sebagaimana mestinya.

Sebagaimana saat kita bergaul dengan orang lain, dalam berkendara pun kita seharusnya menerapkan etika sehingga keselamatan lebih terjaga.

Etika dalam berkendara tersebut sudah seharusnya diterapkan dan dibiasakan karena terkadang kita tidak sadar telah melakukan pelanggaran.

Kita sering kesal ketika ada pengendara yang menyalip kendaraan kita dengan cara yang bisa mengancam keselamatan, atau juga ketika kendaraan di depan kita mengerem secara mendadak dan membuat kita yang berada di belakangnya ikut mengerem mendadak untuk menghindari tabrakan.

Perilaku lain pengendara yang terkadang bisa membuat kita kesal adalah ketika terdapat pengendara yang merokok sehingga abunya beterbangan dan membahayakan pengendara di belakangnya atau menggunakan ponsel dan tidak fokus ke jalan.

Menjaga etika berkendara di jalan juga harus lebih diperhatikan, terutama saat sedang menjalankan puasa Ramadhan.

Saat berpuasa, konsentrasi seseorang mungkin saja berkurang, karena haus, lapar, dan kelelahan. Oleh karena itu, saat berpuasa, seseorang harus lebih berhati-hati dan menjaga fokus selama berkendara.

Berikut ini, etika-etika berkendara di jalan raya yang bisa dilakukan selama puasa Ramadhan.

Etika Berkendara di Jalan Raya

Berikut adalah beberapa etika dalam berkendara baik itu kendaraan bermotor roda dua atau empat berkendara yang telah dirangkum dari portal resmi Provinsi Sumatera Barat:

- Menggunakan Helm

Kepala merupakan anggota tubuh terpenting yang harus dijaga keamanannya terutama saat mengendarai motor. Hantaman atau hal buruk lain yang menimpa kepala kita bisa menyebabkan beberapa risiko yang berbahaya seperti gegar otak, lumpuh, sampai meninggal dunia.

Banyak pengendara motor yang enggan menggunakan helm dikarenakan berbagai hal seperti jarak yang tidak terlalu jauh, panas, merusak gaya rambut, dan lain-lain. Namun kecelakaan bisa menimpa siapa saja dan di mana saja tanpa melihat beberapa alasan tersebut.

- Tidak Merokok dan Menggunakan Ponsel

Seperti yang sudah dijelakan sebelumnya, merokok saat berkendara bisa membahayakan pengendara di belakang sebab abu rokok yang terbang akan mengganggu pandangan jika terkena mata.

Selain itu, konsentrasi kita saat berkendara akan berkurang dengan melakukan aktifitas lain secara bersamaan dan hal tersebut bisa membahayakan baik untuk pengendara itu sendiri maupun orang lain.

Menggunakan ponsel juga sama bahayanya karena fokus kita akan terbagi. Banyak kecelakaan yang terjadi akibat pengendara yang tidak fokus berkendara karena melakukan hal lain termasuk merokok dan menggunakan ponselnya.

- Tetap di Lajur yang Disediakan

Berada di lajur yang sudah disediakan akan lebih aman daripada harus menyalip kendaraan di depan apalagi sampai melawan arus. Banyak pengendara yang menyalip sampai keluar dari lajurnya karena tidak sabar berada di belakang kendaraan di depan yang lajunya lambat.

Hal tersebut bisa saja dilakukan selama bisa saling menjaga keamanan dan keselamatan. Kasus kecelakaan akibat menyalip sampai keluar lajur terjadi karena pengendara tidak memperhatikan kendaraan di arah yang berbeda dan hanya fokus memperhatikan kendaraan yang disalip.

- Menaati Rambu Lalu Lintas

Rambu-rambu yang terpampang di pinggir jalan bukan hanya sebagai hiasan semata melainkan sebuah aturan agar ditaati.

Aturan untuk menjaga kecepatan maksimal atau juga memelankan kendaraan karena akan melewati sekolah misalnya, harus benar-benar diperhatikan.

Tanda lain semisal ada tanjakan serta turunan di depan atau juga dalam beberapa ratus meter akan melewati jembatan adalah sebuah peringatan untuk kita agar mempersiapkan diri sebelum melewatinya.

- Memberi Tanda

Lampu sein yang ada di kendaraan berfungsi saat kita akan menyalip, berhenti, atau juga berbelok. Hal tersebut akan membuat pengendara lain bisa lebih berhati-hati dan menjaga jarak.

Menyalakan lampu jauh juga bisa digunakan sebagai peringatan untuk kendaraan yang ada di depan agar mereka lebih waspada dan mengetahui apa yang akan kita lakukan.

- Bersabar di Lampu Merah

Menunggu giliran di lampu merah terkadang bisa membuat kita kesal terlebih ketika cuaca sedang terik, waktu lampu merah yang masih lama, ditambah kita sedang diburu waktu untuk segera sampai tujuan.

Namun hal-hal tersebut tidak serta merta membuat kita menjadi pengendara yang tidak sabar dengan membunyikan klakson atau menekan pedal gas sementara lampu masih berwarna merah karena hal-hal tersebut tidak akan mempercepat waktu antrean.

bersabar menunggu giliran untuk jalan adalah hal yang seharusnya dilakukan saat di lampu merah sebab kecelakaan di lampu merah yang sering terjadi diakibatkan karena pengendara yang tidak sabar.

- Mengalah

Hal yang penting lainnya yang perlu dilakukan sebagai pengendara yang beretika adalah mengalah. Mengalah di sini bisa berarti banyak seperti memberi jalan pada mereka yang ingin menyalip kendaraan kita, atau pada orang-orang yang hendak menyeberang jalan.

Kita juga bisa mengalah dan memberi jalan pada kendaraan yang akan berbelok. Dengan mengalah, maka resiko kecelakaan bisa diminalisir.

Selain itu, menurut situs Tribrata News Polri Kepulauan Riau, etika lain yang perlu dilakukan sebagai pengendara yang baik dan menjaga keselamatan antara lain:

- Tidak kebut-kebutan selama berkendara.

- Tidak menghalangi atau menghambat kendaraan lain.

- Menggunakan klakson dengan bijak dan benar.

- Hanya memakai bahu jalan saat keadaan darurat saja.

Panduan Keselamatan Sepeda Motor

Pengendara sepeda motor lebih rentan mengalami kecelakaan lalu lintas karena keamanannya tidak seperti kendaraan roda empat.

Oleh sebab itu, para pengendara motor sebaiknya mengikuti panduan yang telah dianjurkan demi menjaga keselamatan bersama.

Berikut adalah panduan keselamatan sepeda motor yang dilansir dari laman resmi PPID Kabupaten Purbalingga:

- Memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM)

- Menggunakan helm

- Menggunakan perlengkapan sepeda motor

- Membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)

- Menjaga kelayakan sepeda motor

- Memperhatikan perlengkapan keselamatan di sepeda motor yakni rem, kaca spion, lampu depan, lampu rem, lampu sein, dan lampu belakang motor

- Memperhatikan tata cara mengendarai sepeda motor, yaitu:

1. Tangan tidak boleh lurus melainkan harus membentuk posisi V saat memegang kemudi.

2. Posisi kaki atau tangan tidak selalu menginjak atau memegang handle rem karena secara tidak langsung rem akan aktif dan cepat aus.

3. Bernafas dengan rileks dan wajar agar stamina dan konsentrasi terjaga.

4. Jarak dan arah pandang harus luas dan tertuju ke depan agar kontrol terhadap kendaraan bisa lebih besar dan fokus.

5. Tidak boleh membonceng lebih dari satu orang demi keselamatan.

Baca juga artikel terkait RAGAM DAN HIBURAN atau tulisan lainnya dari Fajri Ramdhan

tirto.id - Otomotif
Kontributor: Fajri Ramdhan
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Yandri Daniel Damaledo