Menuju konten utama

Pandemi Berlanjut, KSSK: Masyarakat Masih Hobi Timbun Harta di Bank

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berasal dari tabungan nasabah masih menunjukkan pertumbuhan tinggi sebesar 9,50% secara tahunan.

Pandemi Berlanjut, KSSK: Masyarakat Masih Hobi Timbun Harta di Bank
Petugas teller melayani transaksi nasabah di Bank Mandiri KCP Jakarta Pertamina UPMS III, Jakarta. ANTARA/Agung Rajasa

tirto.id - Di tengah pandemi yang masih berlanjut, masyarakat tercatat masih mengerem belanja dan memilih ‘menimbun’ hartanya di bank. Itu tercermin dari masih tingginya angka dana pihak ketiga (DPK) perbankan yang masih tumbuh tinggi.

“Dana Pihak Ketiga (DPK) masih menunjukkan pertumbuhan tinggi sebesar 9,50% secara tahunan,” kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso saat konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara daring di Jakarta, Senin (3/5/2021).

Meski demikian, KSSK kata Wimboh, melihat mulai adanya tanda pergerakan ekonomi yang tercermin dari pertumbuhan angka penyaluran kredit.

“Kredit perbankan masih dalam zona kontraksi sebesar 3,77% secara tahunan karena base effect yang tinggi pada periode yang sama tahun sebelumnya, namun mulai menunjukkan pertumbuhan positif secara mtm sebesar 1,43%, dan ini kalau kita lihat dalam jumlah nominalnya setara Rp70 triliun atau tumbuh sebesar secara year to date 0,27 persen,” kata dia.

Ia melanjutkan, hingga Maret 2021, perbankan masih menunjukkan kondisi permodalan yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) berada pada level 24,18%, gearing ratio industri pembiayaan di level 2,03 kali.

Serta Risk-Based Capital (RBC) industri asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing jauh di atas threshold. Kecukupan likuiditas perbankan juga terjaga tercermin dari AL/NCD dan AL/DPK per 21 April 2021 sebesar masing-masing 162,69% dan 35,17% yang berada di atas threshold.

Selain itu, Risiko kredit Non-performing Loan gross membaik menjadi 3,17% dibandingkan bulan sebelumnya. Di sisi lain, Non-perfoming Financing perusahaan pembiayaan juga membaik ke level 3,74%.

“OJK tetap fokus memperkuat pengawasan dan surveillance secara terintegrasi guna mendeteksi potensi risiko terhadap SSK dan terus mendorong upaya kebijakan yang preemptive dan forward looking untuk membantu percepatan pemulihan sektor riil dan perekonomian secara keseluruhan serta menjaga momentum penguatan ekonomi,” terang dia.

Wimboh berharap kredit perbankan akan terus tumbuh positif pada bulan-bulan berikutnya. Menurut Wimboh, hal tersebut juga tak lepas dari upaya bersama antara pemerintah dan otoritas keuangan yang dirilis sejak pada awal tahun untuk mendorong konsumsi masyarakat.

Baca juga artikel terkait KREDIT PERBANKAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri