Menuju konten utama

Pandemi & Banjir Buat Indeks Manufaktur RI pada Februari Turun

Penurunan indeks manufaktur pada Februari masih disebabkan pandemi COVID-19 dan juga bencana banjir.

Pandemi & Banjir Buat Indeks Manufaktur RI pada Februari Turun
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT. Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

tirto.id - Indeks manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia tersungkur pada Februari 2021. Angkanya turun ke level 50,9 poin dari Januari 2021 yang sempat mencapai angka tertinggi selama pandemi COVID-19 yaitu 52,2 poin.

IHS Markit mencatat penurunan indeks manufaktur ini disebabkan tak lain karena gangguan pandemi COVID-19 yang masih mengalami peningkatan kasus baru. Alhasil pertumbuhan manufaktur Indonesia kehilangan momentumnya.

“Jumlah kasus COVID-19 yang meningkat saat ini menunjukkan bahwa pandemi terus mengganggu operasional,” ucap Direktur Ekonomi IHS Markit Andrew Harker dalam keterangan tertulis, Senin (1/3/2021).

Imbas dari gangguan itu, pertumbuhan output manufaktur RI berada pada level terendah selama empat bulan terakhir. IHS Markit mencatat berbagai perusahaan melaporkan produksi yang melambat dan berujung pada penurunan stok barang jadi pada Februari 2021. Kapasitas produksi pun semakin banyak yang tidak terpakai dilihat dari anjloknya penumpukan pekerjaan pada level terendah dalam 12 bulan terakhir.

Meski demikian, IHS Markit mencatat permintaan baru masih terus mengalami peningkatan. Hal ini sedikit banyak mendorong perusahaan untuk meningkatkan aktivitas pembelian dan membatasi PHK. Sejumlah penurunan penggunaan staf terjadi di beberapa perusahaan tetapi situasi itu dipastikan bersifat sementara.

Peningkatan pembelian oleh perusahaan yang meningkat ini terjadi seiring penurunan persediaan di berbagai perusahaan. Efek sampingnya, biaya input untuk bahan baku maupun pasokan mengalami peningkatan harga atau inflasi.

Selain COVID-19, IHS Markit juga menyoroti fenomena banjir yang terjadi selama Februari 2021. Meski pembelian input produksi meningkat, banjir ditengarai menyebabkan gangguan pada pengiriman pasokan kepada industri.

“Pembatasan COVID-19 dan gangguan transportasi yang disebabkan oleh banjir menjadi faktor utama di balik penundaan pengiriman pada bulan Februari,” tulis IHS Markit.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI MANUFAKTUR atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Bayu Septianto