Menuju konten utama

Pakar: Iriawan Tidak akan Bisa Kerek Elektabilitas Hasanuddin-Anton

Pelantikan Komjen Pol Mochamad Iriawan menjadi Pejabat Gubernur Jawa Barat dinilai tidak mungkin bisa mengerek elektabilitas Hasanuddin-Anton Charliyan seperti dikhawatirkan sejumlah pihak.

Pakar: Iriawan Tidak akan Bisa Kerek Elektabilitas Hasanuddin-Anton
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membacakan sumpah jabatan saat melantik Penjabat Gubernur Jawa Barat Komjen Pol M. Iriawan di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Senin (18/6/2018). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari menilai pelantikan Komjen (Pol) Mochamad Iriawan sebagai Pejabat Gubernur Jawa Barat tidak akan berdampak banyak pada perbaikan elektabilitas pasangan cagub-cawagub Jabar, TB Hasanuddin-Anton Charliyan.

Sebab, berdasarkan survei Indo Barometer, elektabilitas pasangan nomor urut 2 tersebut berada di posisi terbawah. Qodari menilai tingkat keterpilihan Hasanuddin-Anton sangat sulit diperbaiki dengan sisa waktu yang hanya seminggu sebelum pemilihan berlangsung.

Berdasarkan simulasi yang dilakukan Indo Barometer pada 7-13 Juni 2018, tingkat keterpilihan tertinggi di Jabar masih dimiliki pasangan Ridwan Kamil-Uu Rhuzanul Ulum, yakni sebesar 36,8 persen. Di tempat kedua, pasangan Dedy Mizwar-Dedy Mulyadi menyusul dengan tingkat keterpilihan sebesar 30,1 persen.

Setelahnya, berturut-turut pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu memiliki tingkat keterpilihan hanya 6,1 persen dan Hasanuddin-Anton 5,0 persen.

"Katakanlah selama ini Iriawan dikaitkan dengan posisi Hasanah, [tapi] dalam waktu satu pekan sangat sulit untuk seorang Iriawan menaikan elektabilitas keduanya," kata Qodari di Hotel Harris Suite FX Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (20/6/2018).

Pelantikan Iriawan sebagai PJ Gubernur menimbulkan polemik lantaran dinilai politis dan dapat mempengaruhi kontestasi Pilkada yang tengah berlangsung di Jawa Barat. Banyak pihak curiga Mantan Kapolda Metro Jaya berkepentingan terhadap pemenangan TB Hasanuddin-Anton Charlian.

Meskipun demikian, menurut Qodari, upaya memenangkan Hasanuddin-Anton sukar direalisasikan. Ia membandingkan posisi Iriawan dengan Gubernur Jabar Achmad Heriawan (Aher) yang juga berkampanye untuk pasangan Cagub-cawagub nomor 3 Sudradjat-Syaikhu.

"Kalau mau bandingkan yang menarik adalah bagaimana Aher berkampanye untuk pasangan Asyik [Sudrajat-Syaikhu). Fotonya [Aher] dipakai, ternyata dalam waktu 6 bulan dalam masa kampanye ini belum cukup untuk meningkatkan elektabilitas pasangan Asyik. 6 bulan saja enggak cukup apalagi seminggu," kata dia.

Baca juga artikel terkait PILGUB JABAR 2018 atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom