Menuju konten utama

Pakar BRIN: Waspada Potensi Tsunami akibat Gempa Megathrust

BRIN menyebutkan bagian selatan Jawa dan barat daya Sumatra menyimpan potensi gempa bumi megathrust.

Pakar BRIN: Waspada Potensi Tsunami akibat Gempa Megathrust
Zona Megathrust di Indonesia. (FOTO/Dok. BNPB)

tirto.id - Pakar tsunami dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Widjo Kongko mengatakan potensi tsunami akibat gempa bumi megathrust perlu diwaspadai dengan meningkatkan mitigasi.

"Khususnya sistem peringatan dini dan jalur serta tempat evakuasinya," kata Widjo dikutip dari Antara, Rabu (9/11/2022).

Widjo menjelaskan bagian selatan Jawa dan barat daya Sumatera menyimpan potensi gempa bumi megathrust. Hal itu mesti diwaspadai meskipun tidak diketahui kapan terjadinya.

Menurut Widjo, gempa bumi megathrust berpotensi menimbulkan tsunami di bagian selatan Jawa dan barat daya Sumatera. Hal itu bisa menjalar melalui Selat Sunda, memasuki Pantai Utara Jawa dan tenggara-timur Sumatra.

Dampak tsunami tersebut bisa lebih besar dibandingkan dengan dampak tsunami yang terjadi di Aceh pada 2004.

Tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 menyusul gempa dengan magnitudo 9,3 di dasar Samudera Hindia menyebabkan 230.000 orang meninggal.

​​​​​​Widjo menekankan pentingnya menanggapi serius hasil penelitian terbaru Pepen Supendi dan tim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang potensi tsunami dari gempa megathrust di selatan Pulau Jawa.

Hasil penelitian yang terbit pada Oktober 2022 itu menyebutkan gempa bumi megathrust dengan magnitudo 8,9 berpotensi menimbulkan tsunami setinggi 34 meter.

Menurut EOS Science News By American Geophysical Union, gempa megathrust terjadi akibat pecahnya batas lempeng di bidang kontak dua lempeng tektonik yang bertemu di zona subduksi.

Kondisi tersebut mengakibatkan gerakan relatif antar lempeng tidak terbendung dan tekanan terkumpul di area dua lempeng yang akan dilepaskan melalui gempa dahsyat yang disebut megathrust.

Widjo mengatakan tsunami akibat gempa bumi megathrust dapat menimbulkan bencana luar biasa. Daerah-daerah tepi pantai di wilayah Pulau Jawa dan Sumatra serta negara-negara di sekitar Samudra Hindia perlu meningkatkan upaya mitigasi.

Menurut dia, strategi mitigasi bencana yang sudah ada perlu ditinjau kembali, dievaluasi, dan diperbaiki guna mengantisipasi kemungkinan terjadi tsunami akibat gempa bumi megathrust.

"Review (tinjau) kembali dokumen rencana kontingensi dan rencana operasi, peta-peta jalur evakuasi, sistem peringatan dini untuk mitigasi tsunami, terutama di wilayah pesisir Jawa-Sumatera. Serius dan segera," katanya.

Baca juga artikel terkait POTENSI GEMPA MEGATHRUST

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan