Menuju konten utama

OVO Kenalkan Layanan DanaTara untuk Pemberdayaan UMKM

OVO mendorong demokratisasi layanan keuangan UMKM di Indonesia dengan meluncurkan DanaTara.

OVO Kenalkan Layanan DanaTara untuk Pemberdayaan UMKM
Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra; Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, Teten Masduki; Direktur Eksekutif, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK berdiskusi mengenai dukungan teknologi finansial untuk revitalisasi UMKM, serta sinergi antara pelaku industri dan regulator untuk menciptakan ekosistem pembayaran digital yang berkelanjutan. foto/rilis ovo

tirto.id - Dompet pembayaran digital OVO, memperkenalkan inovasi pembiayaan DanaTara yang dirancang untuk pelaku UMKM, pada Senin (16/12/2019).

Layanan keuangan ini bertujuan untuk memperluas akses bagi usaha mikro kecil serta menengah dalam mengembangkan potensi bisnis.

Berdasarkan data BPS, kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia telah mencapai 60 persen, serta menyerap 97,22 persen tenaga kerja secara nasional. Namun, kurang dari 15 persen UMKM memiliki akses terhadap produk 1 pembiayaan .

Rendahnya penetrasi pembiayaan dipengaruhi oleh keterbatasan akses terhadap layanan 2 keuangan serta literasi keuangan yang belum merata.

Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra dalam rilis yang diterima Tirto, Senin (16/12/2019) mengatakan, “Untuk menjawab tantangan tersebut, OVO memperkenalkan OVO DanaTara sebagai solusi pengembangan usaha, pengelolaan arus kas dan tambahan modal usaha bagi pelaku UMKM Indonesia.

Ia menambahkan, "Solusi ini mendukung kebutuhan UMKM untuk memperoleh pembiayaan modal usaha, dengan cara yang jauh lebih mudah dan sederhana. Sebelumnya DanaTara telah tersedia bagi pegiat UMKM yang tergabung dalam platform e-commerce seperti Tokopedia, Lazada, Shopee dan BukaLapak.”

OVO DanaTara memberikan pelaku UMKM akses pembiayaan sampai Rp500 juta, dengan status pengajuan yang diproses dalam 2-5 hari kerja dan tenor sampai dengan 12 bulan.

Sejak diluncurkan di tahun 2017, saat ini telah ada 450.000 pegiat UMKM telah tergabung dalam ekosistem OVO, sejalan dengan meningkatnya transaksi uang elektronik sebesar 200 persen hingga bulan Juli 2019.

Terus meningkatnya adopsi pembayaran digital menjadi prospek pasar yang sepatutnya dapat 3 menjadi momentum pendorong tumbuhnya UMKM nasional.

Ketanggapan pemerintah dalam menghadirkan stimulus bagi UMKM pun terus meningkat. Sejak dicanangkan pada bulan Agustus 2019, inovasi QRIS dari Bank Indonesia dipandang sebagai langkah besar terciptanya ekosistem keuangan digital nasional yang inklusif.

"Sebagai pelaku industri tekfin, OVO mengemban tanggung jawab untuk mempercepat inklusi keuangan melalui layanan yang aman dan merangkul masyarakat, termasuk pegiat usaha mikro, kecil dan menengah. Saat ini, OVO sedang melaksanakan implementasi QRIS sesuai arahan Bank Indonesia, dan kami percaya bahwa inovasi sistem pembayaran merupakan langkah awal pemanfaatan teknologi bagi perkembangan UMKM,” tutur Karaniya.

Ditemui saat gelaran Festival Gerakan Warung Nasional yang digagas oleh Tokopedia dan Warung Pintar, OVO hadir sebagai mitra strategis untuk memberikan edukasi mengenai pembayaran dan layanan keuangan digital bagi pelaku UMKM nasional.

Turut hadir dalam acara ini Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki; Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra; CEO dan Founder Tokopedia, William Tanuwijaya; CEO dan Co-Founder Warung Pintar, Agung Bezharie Hadinegoro; dan Ketua Umum Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI), Ir. Sharmila, M.Si.

Dalam kesempatan yang sama, Karaniya menyatakan, “Sebagai ekosistem terbuka, OVO siap berkolaborasi dengan pemerintah serta lembaga keuangan untuk mendorong pemerataan akses layanan keuangan yang aman, nyaman dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Karaniya.

Penulis: Tim Media Servis