Menuju konten utama

OPPO F5: Revolusi Kecerdasan Buatan Dalam Genggaman

Teknologi A.I. Beauty OPPO F5 membawa selfie ke tingkat selanjutnya.

OPPO F5: Revolusi Kecerdasan Buatan Dalam Genggaman
OPPO f7. tirto.id/OPPO Indonesia

tirto.id - “Rasanya belum pernah ada yang mengungkapkannya, tetapi menurut saya Kecerdasan Buatan adalah bagian dari ilmu humaniora. Kemajuan teknologi ini merupakan upaya untuk lebih memahami kecerdasan dan kesadaran manusia,” kata Sebastian Thrun, seorang ahli komputer yang pernah mengembangkan mobil dengan kecerdasan buatan.

Berbeda dari kebanyakan orang yang gelisah atau takut terhadap perkembangan Kecerdasan Buatan alias Artificial Intelligence (A.I.), Thrun justru percaya teknologi ini akan membantu manusia memahami dirinya sendiri.

Kesadaran tentang pentingnya teknologi A.I. muncul lebih dari separuh abad lalu ketika Universitas Dartmouth menggelar seminar musim panas tahun 1956. Jejak-jejak teknologi A.I. dapat ditelusuri pada pemikiran Alan Turing, Allen Newell, dan Herbert A. Simon, namun baru benar-benar dikenal khalayak ketika IBM merilis komputer Deep Blue yang berhasil mengalahkan juara catur dunia Garry Kasparov pada 1996. Sejak itu, penelitian tentang algoritma A.I. dan implementasinya tak kenal istirahat.

Tahun lalu, menurut survei konsumen global yang dilakukan Deloitte, 65% pengguna ponsel di 16 negara telah terbiasa dengan aplikasi Kecerdasan Buatan. Yang paling umum adalah fitur predictive text, penunjuk jalan, dan voice assistant, di samping fitur-fitur lain seperti pencarian dengan suara (voice search), penerjemah teks, saran berdasarkan sejarah pencarian dan lokasi, serta klasifikasi otomatis untuk foto, surel, dan kotak pesan. Selaras dengan hasil riset itu, lembaga penelitian Gartner memprediksi: pada 2022, 80% ponsel akan mengemban teknologi A.I.

Kabar baiknya: Anda tak perlu menunggu demikian lama untuk menjajal ponsel dengan teknologi A.I. yang lebih kompleks dibanding produk-produk kebanyakan. OPPO F5, bagian dari seri Selfie Expert, tak hanya menjadi ponsel dengan tampilan layar penuh pertama Full High Definition dari OPPO, tapi juga ponsel pertama di dunia yang menawarkan kamera depan berteknologi A.I. Dipasarkan dengan nama A.I. Beauty, fitur ini dirancang untuk personalisasi hasil swafoto kamera depan.

infografik advertorial oppo f7

Berbasis database global potret wajah manusia—melibatkan para fotografer, penata rambut, dan penata rias profesional, F5 dapat mengidentifikasi wajah seseorang secara terperinci, mulai dari warna dan tipe kulit, ciri-ciri bawaan, hingga usia.

A.I. pada OPPO F5 tercipta berkat algoritma yang memanfaatkan perpaduan peran CPU dan GPU sehingga fitur A.I. Dapat bekerja tanpa prosesor tambahan. Dengan kata lain, ia bekerja dengan cepat dan tak membebani ponsel pintar.

Setelah mengenali wajah, teknologi A.I. Beauty melakukan pengolahan tahap lanjut untuk hasil percantik yang tampak alamiah. Fitur ini sanggup, misalnya, mencegah foto pria tampak kelewat feminin dan anak-anak atau bayi terlihat lebih tua.

Daftar kecanggihan itu belum berhenti. OPPO F5 menawarkan kamera depan 20MP dengan sensor 1/2,8 inci dan diafragma F2.0 yang ultra sensitif. Kedua fitur tersebut memungkinkan kamera menghasilkan foto yang lebih tajam, bahkan dalam kondisi minim cahaya. Mode “portrait” di kamera depan juga dilengkapi efek pembokeh latar untuk menciptakan kesan gradasi, menjadikan Anda fokus utama dalam setiap selfie yang Anda ambil. OPPO F5 juga mempunyai kamera belakang beresolusi 16MP yang sempurna untuk foto saat siang maupun malam.

Sebagai perusahaan pembuat ponsel pintar yang dipercaya sebagai pakar swafoto, OPPO tentu tak boleh berpangku tangan. Penelitian dan pengembangan mesti jalan terus. Hasilnya, OPPO mengembangkan kamera berteknologi A.I. ke tingkat yang lebih tinggi pada produk terbarunya, OPPO F7.

A.I. Beauty 2.0 yang ditawarkan OPPO F7 mengusung peningkatan fungsi perangkat dalam mengenali subjek dan memperhalus wajah secara terpisah—baik untuk pria maupun wanita—dalam swafoto berkelompok.

Jika A.I. Beauty mengenali 254 titik pada wajah, versi terbaru ini sanggup memindai 296 titik. Dan yang tak kalah memukau: ia dapat mempelajari preferensi pengguna dalam editing foto, sehingga penyesuaian yang sama dapat secara instan diterapkan pada foto berikutnya.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis