Menuju konten utama

OPM Bertanggung Jawab di Baku Tembak yang Tewaskan TNI di Keerom

Kelompok bersenjata pimpinan Orelek Jikwanak terlibat baku tembak dengan TNI di Bewani, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua.

OPM Bertanggung Jawab di Baku Tembak yang Tewaskan TNI di Keerom
ilustrasi senjata api. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengklaim pihaknya terlibat baku tembak dengan personel TNI di Kampung Bewani, Distrik Web, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.

"Markas Besar TPNPB-OPM yaitu Markas Victoria, di bawah pimpinan Panglima Mayjen Orelek Jikwanak bertanggung jawab atas pengadangan dan penembakan dua anggota TNI di Bewani, perbatasan PNG dan West Papua," ucap dia ketika dihubungi Tirto, Senin (30/12/2019).

Penyerangan ini, lanjut dia, merupakan upaya pembebasan Papua Barat.

Hasil konfirmasi antara Jubir TPNPB dan Ketua OPM Jeffrey Bomanak atas insiden ini, yang bertanggung jawab adalah pihak Markas Besar Victoria.

TPNPB secara resmi menyampaikan kepada semua pihak bahwa perang untuk kemerdekaan Papua Barat akan berlaku di seluruh teritorial Papua Barat.

Sebby juga mengklarifikasi ihwal pihak yang bertanggung jawab penembakan di Bewani adalah Pasukan TPNPB pimpinan Mayjen Orelek Jikwanak, bukan Jefferson Pagawak.

"Untuk diketahui bahwa Jeffrey Bomanak adalah ketua OPM, maka secara politik OPM bertanggung jawab," ujar Sebby.

Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto membenarkan ada anggota TNI yang tewas karena baku tembak dengan kelompok bersenjata.

"Bertempat lima kilometer dari Pos Kali Asin, tepatnya di jembatan kayu, terjadi penembakan dan/atau pengadangan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata kepada anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 713/ST," ucap dia ketika dikonfirmasi Tirto, Senin (30/12/2019).

Satgas dalam perjalanan mengambil persediaan bahan makanan ketika peristiwa terjadi. Akibatnya dua personel TNI tertembak yakni Serda Miftachur Rohmat, luka tembak pada bahu kiri depan dan dinyatakan meninggal dunia.

Serta Prada Juwandhy Ramadhan terkena luka tembak pelipis kanan dan pinggang kiri, ia dinyatakan selamat.

Anggota Satgas diadang oleh 20 orang dari kelompok bersenjata, kata Eko, lantas berpencar untuk melindungi diri. Baku tembak terjadi 15 menit, usai itu ditemukan dua personel TNI tertembak.

Baca juga artikel terkait BAKU TEMBAK atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali