Menuju konten utama

Operasi Pencarian Korban Banjir Bandang di Batu Dihentikan

Total tujuh orang berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi di Kota Batu, Jawa Timur.

Operasi Pencarian Korban Banjir Bandang di Batu Dihentikan
Tim SAR gabungan bersama warga membersihkan puing-puing rumah yang rusak akibat banjir bandang di Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (5/11/2021). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/aww.

tirto.id - Operasi pencarian korban banjir bandang di wilayah Kota Batu, Jawa Timur resmi dihentikan pada hari ini, Sabtu (6/11/2021).

Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso di Kota Batu mengatakan bahwa operasi pencarian tersebut dihentikan setelah korban terakhir atas nama Tokip, warga Dusun Sambong, Desa Bulukerto, berhasil ditemukan kurang lebih pada pukul 10.00 WIB.

“Dari SAR, pencarian sudah dihentikan, korban sudah ditemukan semua, totalnya tujuh orang. SAR juga sudah melaporkan untuk menghentikan operasi,” kata Punjul, yang juga merupakan Ketua Tim Tanggap Darurat Banjir Bandang Kota Batu dikutip dari Antara, Sabtu (6/11/2021).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, secara keseluruhan ada 13 korban yang dilaporkan hilang akibat terseret arus banjir bandang tersebut. Sebanyak enam warga yang terseret derasnya banjir bandang tersebut, dilaporkan selamat dan tengah menjalani perawatan.

Sementara untuk tujuh lainnya, lanjut Punjul, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Dengan ditemukannya seluruh korban yang terseret arus banjir bandang tersebut, maka operasi pencarian dihentikan. Tim telah bekerja maksimal untuk menemukan korban yang terseret arus banjir bandang tersebut.

“Pencarian ditutup, tim sudah bekerja dengan maksimal,” katanya.

Saat ini, lanjutnya, operasi penanganan banjir bandang terus dilakukan, utamanya terkait pembersihan puing dan sisa material pada sejumlah wilayah terdampak banjir bandang yang terjadi pada Kamis (4/11) sekitar pukul 14.00 WIB.

“Saat ini fokus untuk upaya pembersihan material sisa banjir bandang,” katanya.

Tujuh korban meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi di Kota Batu terdata atas nama Wiji (warga Dusun Sambong), Sarip (warga Dusun sambong), Adi Wibowo (warga Jalan Kartini), dan Wakri (warga Dusun Sebrang, Bendo).

Kemudian, Mahendra Feri (warga Dusun Sambong), Alverta Shenazia Arvisa (warga Dusun Sambong) dan korban meninggal dunia terakhir yang ditemukan adalah Tokip (warga Dusun Sambong, Desa Bulukerto, Kota Batu).

Sementara untuk korban selamat, yakni Bayu Agung Setiawan (warga Toyomerto), Saiful (warga Toyomerto), Fainis (warga Sumbersari), Linda Ariesta (warga Dusun Kajar), Muhoratul Jannag (warga Jalan Samadi) dan Arif (warga Kota Malang), Jawa Timur.

Banjir bandang terjadi di wilayah Kota Batu pada Kamis (4/11) sekitar pukul 14.00 WIB. Banjir bandang tersebut menyebabkan dampak yang cukup besar pada sejumlah titik di wilayah Kota Batu.

Tercatat, ada enam wilayah di Kota Batu yang terdampak, yakni Desa Sidomulyo, Desa Bulukerto, Desa Sumber Brantas, Desa Bumiaji, Desa Tulungrejo dan Desa Punten.

Baca juga artikel terkait BANJIR KOTA BATU

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto