Menuju konten utama

Omicron Masuk Indonesia, Apa Dampaknya bagi Ekonomi RI?

Varian COVID-19 Omicron terdeteksi di Indonesia, bagaimana dampaknya bagi perekonomian Indonesia ke depan?

Omicron Masuk Indonesia, Apa Dampaknya bagi Ekonomi RI?
Warga berjalan di depan videotron mengenai protokol kesehatan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (13/9/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto.

tirto.id - Kementerian Kesehatan mengonfirmasi terdeteksinya varian Omicron masuk ke Indonesia. Varian tersebut ditemukan berdasarkan pasien berinisial N yang merupakan pekerja di bagian kebersihan di RSDC Wisma Atlet.

Temuan ini berimbas pada Indeks Harga Saham Gabungan per Jumat (17/12/2021) melempem di posisi 6.584. Pelaku pasar langsung merespons usai terdeteksinya varian baru Omicron di Indonesia. Dampak lain dari ditemukannya varian baru akan mulai terlihat secara bertahap.

Direktur Eksekutif Institute for Development Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan, sama seperti varian Delta yang terjadi pada pertengahan tahun 2021. Varian Omicron perlu diwaspadai agar wabahnya tidak meluas, sentimen pasar yang membuat IHSG hari ini Jumat (17/12/2021) melemah merupakan gambaran awal dari kondisi yang nanti akan terjadi jika Omicron tak terkendali di Indonesia.

"Kan ini sangat tergantung tingkat penyebaran dan juga kecepatan, kalau misalnya penyebarannya cepat dan luas itu pasti pemerintah akan memberlakukan kenaikan status ya. Statusnya nanti akan ada level 3-4, semakin tinggi level bahayanya status itu otomatis pembatasan akan semakin tinggi untuk mobilitas orang bepergian termasuk di pusat perbelanjaan tempat wisata termasuk di transportasi," jelas dia kepada Tirto, Jumat (17/12/2021).

Tauhid menjelaskan, dampak dari varian baru ini baru akan terasa pada kuartal I 2022. Hal tersebut terjadi karena Desember 2021 hanya tersisa 2 pekan lagi.

Efek lain yang sudah jelas polanya yakni masyarakat akan kembali menahan belanja dan mulai menarik diri untuk lebih berhati-hati terhadap adanya varian baru. Kondisi ini yang nantinya akan berdampak besar ke perekonomian di awal tahun 2022.

"Karena bagaimana pun persepsi dari para pelaku bisnis pelaku usaha di bidang keuangan itu langsung melihat bukti nyatanya dua kali kena [ke] ekonomi langsung turun drastis kan. Nyungsep, tanpa lihat dampak mereka akan merespons. Orang akan menahan belanja lagi. Konsumsi makanan liburan kebutuhan Natal dan Tahun Baru meningkat uang beredar meningkat. Nah, ini kemudian orang malah akan nahan," terang dia.

Maka pemerintah perlu menyelesaikan permasalahan soal penyebaran Omicron di Indonesia. Jika tidak ingin terjadi pengetatan dan PPKM darurat lagi. Pengetatan perjalanan orang perlu dilakukan demi terkendalinya kasus penularan.

Selain itu, ia mengatakan pemerintah perlu membuat skenario baru untuk mempersiapkan jika varian Omicron tidak terkendali.

"Pemerintah harus membuat skenario termasuk memikirkan gimana perubahan rencana program dan anggaran misalnya PEN di awal tahun untuk refocusing. Atau ada program pencegahan dan sebagainya. Ini jangan meluas. Kalau meluas banyak masyarakat yang sudah menderita ya sekarang tambah terpuruk," tandas dia.

Baca juga artikel terkait DAMPAK OMICRON atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri