Menuju konten utama

Olimpiade: Indonesia Pertanyakan Kelayakan Trek Sepeda

Selain Toni, sejumlah atlet balap sepeda BMX juga mengalami cedera sehingga tidak dapat melanjutkan lomba, di antaranya Alfredo Campo dari Ekuador dan Amidou Mir dari Prancis.

Olimpiade: Indonesia Pertanyakan Kelayakan Trek Sepeda
Toni Syarifudin.foto/facebook

tirto.id - Sirkuit balap sepeda BMX di Olimpiade Rio de Janeiro, Brazil sudah banyak menelan korban. Sejumlah atlet saat pertandingan babak perempat final, Kamis mengalami cedera termasuk atlet Indonesia Toni Syarifudin.

Terkait hal itu, Ketua Umum PB Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Raja Sapta Oktohari mempertanyakan kelayakan sirkuit melalui surat yang dikirimkan kepada pihak Persatuan Balap Sepeda Internasional.

"Kami akan mengirim surat kepada pihak ICU (Persatuan Balap Sepeda Internasional) untuk mempertanyakan soal kelayakan dan keamanan sirkuit di Rio de Janeiro ini," katanya di Rio de Janeiro, Kamis (18/8/2016).

Ia mengatakan bahwa sirkuit Olympic BMX Center di Rio de Janeiro itu termasuk sirkuit BMX yang ekstrem dengan desain trek yang tidak direkomendasikan oleh para pembuat trek.

Sejak awal lomba, kata Oktohari yang juga sebagai Ketua Kontingen Olimpiade Indonesia, relatif banyak peserta yang terjatuh hingga cedera, baik karena bertabrakan sesama atlet maupun karena jatuh sendiri.

Penyelenggara juga tidak memperhitungkan soal tiupan angin dalam lomba tersebut yang telah menyebabkan peserta terpelanting. Akibatnya, banyak peserta dalam lomba ini yang sengaja memilih bermain aman di babak-babak awal penyisihan agar tidak terjatuh.

Salah satunya adalah juara Olimpiade dua kali Maris Stromberg dari Latvia yang terjatuh pada run pertama, dan mencoba bermain aman pada run selanjutnya. Namun, dia akhirnya tidak lolos.

Toni Syarifudin mengalami cedera serius pada tulang bahu kirinya setelah terjatuh dari ketinggian sekitar 2 meter saat melewati salah satu tanjakan dalam run kedua babak perempat final putra.

Toni akhirnya tidak dapat ikut pada run ketiga karena harus menjalani perawatan.

"Tapi anginnya kencang sekali," kata Toni saat keluar dari ruang perawatan darurat dengan tangan dan bahu kiri yang dibalut.

Atlet kelahiran Surakarta 13 Juni 1991 itu kemudian dibawa ke perkampungan atlet untuk perawatan lanjutan dengan didampingi dokter dari tim Indonesia sebelum kembali ke Indonesia.

Selain Toni, sejumlah atlet balap sepeda BMX juga mengalami cedera sehingga tidak dapat melanjutkan lomba, di antaranya Alfredo Campo dari Ekuador dan Amidou Mir dari Prancis.

Baca juga artikel terkait OLIMPIADE RIO 2016

tirto.id - Olahraga
Sumber: Antara
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini