Menuju konten utama
Olimpiade 2020

Olimpiade Ditunda, Atlet Lompat Jauh Indonesia Justru Diuntungkan

Atlet lompat jauh Indonesia, Sapwaturrahman, mengaku diuntungkan dengan penundaan ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Olimpiade Ditunda, Atlet Lompat Jauh Indonesia Justru Diuntungkan
Ilustrasi Cabang Olahraga Lompat Jauh. ANTARA FOTO/Aji Styawan

tirto.id - Atlet lompat jauh Indonesia, Sapwaturrahman, mengaku diuntungkan dengan penundaan ajang Olimpiade Tokyo 2020. Mundurnya jadwal Olimpiade 2020 hingga tahun depan bakal memperbesar peluangnya untuk lolos ke kejuaraan olahraga multi even tersebut.

Akhir bulan lalu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) secara resmi telah menunda jadwal Olimpiade Tokyo yang seharusnya digelar 24 Juli–9 Agustus 2020 menjadi 23 Juli–8 Agustus 2021 sebagai dampak pandemi global virus Corona (COVID-19).

Jika mengacu jadwal semula, ajang kualifikasi Olimpiade cabang atletik akan berakhir pada bulan Juni 2020. Akan tetapi, dengan masa penundaan hingga setahun lamanya, Sapwaturrahman melihat besar kemungkinan periode kualifikasi bakal diperpanjang.

“Kalau regulasi untuk kualifikasi berhenti kemarin, saya sudah pasti tidak lolos. Tetapi kalau regulasinya diperpanjang menjadi satu hingga dua bulan menjelang Olimpiade itu memperbesar kesempatan dan sangat menguntungkan,” ujar Sapwaturrahman, dikutip dari Antara, Senin (6/4/2020).

“Kalau dilihat dari waktu penundaannya, itu menguntungkan buat saya, memperbesar kesempatan (lolos Olimpiade),” imbuhnya.

Sapwaturrahman merupakan salah satu alet Indonesia dari cabang atletik yang diproyeksikan merebut tiket lolos Olimpiade Tokyo.

Atlet asal NTB ini membutuhkan tambahan 20 centimeter lagi untuk mencapai batas minimal lompat jauh, yakni 8,22 meter. Sementara itu catatan terbaik Sapwaturrahman adalah 8,09 meter, yang diperoleh saat Asian Games 2018.

Sapwaturrahman telah dua pekan berada di kampung halaman usai PB PASI (Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) menghentikan kegiatan pelatnas dan memulangkan atlet ke daerah masing-masing akibat pandemi COVID-19.

Meski demikian, ia tetap berlatih mandiri demi menjaga kebugaran tubuh. “Tetap latihan mandiri. Yang pelatda (pemusatan latihan daerah) juga sudah dirumahkan,” ujar Sapwaturrahman

“Sejauh ini yang paling bisa dilakukan di rumah hanya conditioning dan body weight saja. Jadi istilahnya untuk menjaga kebugaran saja,” tambahnya.

Sapwaturrahman dijadwalkan tampil di Kejuaraan Atletik Asia Indoor di Hangzhou, Cina, pada Februari 2020 lalu. Namun ajang itu dibatalkan akibat Corona. Nasib serupa juga menimpa Kejuaraan Dunia Atletik Indoor yang dijadwalkan pada Maret 2020 di Nanjing, Cina.

Adapun dalam Olimpiade Rio 2016 lalu, skuad Merah Putih meloloskan 2 orang atlet dari cabang atletik. Mereka adalah Sudirman Hadi yang turun di nomor lari 100 meter putra, serta Maria Natalia Londa yang bertarung di sektor lompat jauh.

Namun sayang, keduanya gagal menyumbangkan medali. Sudirman Hadi terhenti di babak perempat final. Sedangkan Maria Londa langsung tersisih di babak kualifikasi.

Baca juga artikel terkait OLIMPIADE 2020 atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya