Menuju konten utama

OJK Sebut Pelaku Pasar Tak Khawatir dengan Gejolak IHSG

OJK menyebutkan kinerja pasar modal di Indonesia masih sangat baik.

OJK Sebut Pelaku Pasar Tak Khawatir dengan Gejolak IHSG
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengklaim pelaku pasar tidak khawatir dengan gejolak perekonomian global yang memengaruhi IHSG saat ini. Meski dinamika di sektor keuangan banyak dipengaruhi faktor eksternal, OJK menyebutkan bahwa kinerja pasar modal di Indonesia masih sangat baik.

Salah satu indikator yang mendukung ialah maraknya aktivitas perusahaan dalam menggalang dana melalui pasar modal. Baik OJK maupun Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap kinerja pada tahun ini dapat melampaui capaian pada 2017, yakni sebanyak 46 emiten saham dan obligasi baru.

“Kami terus melakukan komunikasi dengan pelaku pasar. Mengingat dinamika perekonomian seperti sekarang, sebetulnya tidak ada pertanyaan dari para pelaku pasar,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen setelah Investor Gathering di Gedung BEI, Jakarta pada Jumat (7/9/2018).

Lebih lanjut, Hoesen mengatakan bahwa para pelaku pasar masih yakin apabila kondisi perekonomian dan perkembangan moneter Indonesia dalam kondisi yang baik. Kendati portofolio saham di BEI masih didominasi oleh asing, namun Hoesen menyebutkan investor di dalam negeri masih memiliki kemampuan untuk menopang volatilitas.

OJK sendiri berkomitmen untuk terus melaksanakan pendalaman di pasar modal melalui berbagai kebijakan di sisi permintaan, persediaan, dan infrastruktur. Dari sisi permintaan, OJK bakal mendorong berlangsungnya sejumlah program seperti mengatur dan mendorong pendirian perusahaan efek daerah serta mengembangkan transaksi online pemasaran reksa dana.

Sementara dari sisi penyediaan, OJK mendorong penerbitan produk mikro (reksa dana), pengembangan obligasi dan sukuk daerah, serta dana tapera. Selanjutnya dari sisi infrastruktur pun meliputi lembaga pendanaan efek, implementasi e-registration, dan implementasi e-bookbuilding.

Masih dalam kesempatan yang sama, Hoesen juga menyebutkan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan munculnya indikasi spekulan saat dolar AS terus menguat. Menurut Hoesen, aksi spekulasi selalu ada pada sektor pasar modal.

Hanya saja ia mengimbau bagi para pelaku pasar untuk tidak mudah terpengaruh dengan langkah yang diambil oleh para spekulan.

“Nggak usah dikhawatirkan. Untuk yang memang sehari-harinya bukan spekulator, jangan berspekulasi. Perekonomian kita dalam kondisi bagus,” ungkap Hoesen.

Baca juga artikel terkait BURSA EFEK INDONESIA atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yantina Debora