Menuju konten utama

Ogah PSBB, Gubernur Sulsel Lebih Takut Kelaparan daripada Corona

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah merasa provinsinya belum bisa menerapkan PSBB karena menganggap Sulsel merupakan daerah penyangga kebutuhan pangan di Indonesia.

Ogah PSBB, Gubernur Sulsel Lebih Takut Kelaparan daripada Corona
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (kanan) berbincang dengan dokter saat meninjau kesiapsiagaan penanganan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) di gedung Infection Centre, Rumah sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (5/3/2020). ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/foc.

tirto.id - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan wilayahnya belum bisa menerapkan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat sebagai penanganan penyebaran virus corona baru COVID-19.

Menurut Nurdin provinsinya merupakan daerah penyangga kebutuhan pangan di Indonesia yang harus memenuhi kebutuhan beras untuk 27 provinsi. Alasan itulah yang menurutnya tak bisa menerapkan aturan PSBB di Sulsel.

"Kami ini penyangga pangan nasional. Bagaimana kalau petani dirumahkan. Takutnya bukan corona yang membunuh tetapi kelaparan. PSBB kami akan kaji, tetapi tidak akan mungkin disamakan dengan Jakarta," kata Nurdin melalui video konferensi di Makassar, Sulsel, Selasa (7/4/2020) dilansir dari Antara.

Nurdin mengatakan yang akan dilakukan pertama kali oleh jajarannya adalah melakukan pemetaan terhadap langkah yang akan diambil, sebab setiap daerah di Sulsel menurutnya memiliki kondisi yang berbeda.

Maka dari itu, kata Nurdin, inovasi daerah sangat penting untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Seperti yang dilakukan Gugus Tugas Penanganan Sulsel yaitu melakukan pemetaan kemudian dilakukan isolasi wilayah mulai dari tingkat RT/RW hingga kecamatan.

Sebelum adanya aturan PSBB, Nurdin mengklaim telah melakukan langkah-langkah pembatasan sosial di Sulsel, meliputi libur sekolah, kerja dari rumah dan jaga jarak fisik.

Paling utama, kata dia, menjaga kabupaten lainnya dengan nol kasus agar wabah tidak menyebar ke berbagai wilayah atau kabupaten lainnya.

Oleh karena itu, Nurdin meminta agar penjagaan pintu masuk harus diperketat sekaligus mengantisipasi para pemudik sehingga tak ada lagi penyebaran dari luar yang masuk ke Sulsel.

"Memang kami harus lebih hati-hati memberlakukan itu di Sulsel, sebab episentrum itu hanya terjadi di Makassar, juga Gowa dan Maros sebagai kabupaten penyangga," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PSBB

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto