Menuju konten utama

Obat Radang Sendi Alami: Lidah Buaya, Jahe, hingga Kunyit

Obat alami untuk radang sendi yang mudah ditemui di rumah, mulai dari jahe, teh hijau, kunyit, hingga kemenyan.

Obat Radang Sendi Alami: Lidah Buaya, Jahe, hingga Kunyit
Ilustrasi radang sendi. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Ragam kekayaan hayati Indonesia merupakan potensi herbal pengobatan arthritis, atau lazim dikenal dengan radang sendi.

Radang sendi adalah kondisi ketika sendi terasa sakit, kaku, sulit untuk bergerak, bengkak, dan kemerahan.

Tak ada data rinci tentang jumlah penderita arthritis di Indonesia, tapi di Amerika, kondisi ini memengaruhi hampir seperempat populasi di sana.

Penelitian di dunia mengidentifikasi lebih dari 100 jenis radang sendi, namun dua yang paling umum adalah osteoarthritis (OA) dan rheumatoid arthritis (RA). Keduanya terkait dengan nyeri sendi parah dan penurunan kualitas hidup.

Bahkan risiko kecacatan pasien akibat rheumatoid arthritis bisa dibilang tinggi. Sekitar 60 persen orang dengan RA tidak dapat bekerja karena kondisi tersebut, setidaknya 10 tahun setelah onset penyakit.

“Radang sendi punya beberapa faktor pencetus seperti stres, cedera, usia lanjut, obesitas, dan penyakit metabolik,” tulis sebuah studi yang menyelidiki potensi pengobatan herbal radang sendi.

Peneliti studi bertajuk “Use of Herbal Medications for Treatment of Osteoarthritis and Rheumatoid Arthritis” ini memahami tingginya biaya farmakologis dalam pengobatan radang sendi. Walhasil mereka mencari terapi alternatif yang mungkin potensial dikembangkan.

Apalagi intervensi farmakologis punya efek samping serius. Sementara herbal dengan sifat anti-inflamasi relatif memiliki efek samping ringan. Dalam studi tersebut peneliti menyortir penelitian yang terbit di atas tahun 2000.

Hasilnya merangkum beberapa herbal dengan aktivitas anti-inflamasi dan anti-oksidan kuat berkontribusi pada pemulihan peradangan dan kerusakan jaringan.

Berikut beberapa herbal untuk mengatasi radang sendi yang ditemui di sekitar seperti dilansir dari laman Healthline:

1. Lidah buaya

Lidah buaya adalah salah satu herbal yang paling umum digunakan dalam pengobatan alternatif. Ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti pil, bubuk, gel, dan sebagai daun.

Dikenal karena sifat penyembuhannya, lidah buaya populer untuk mengobati lecet kulit kecil, seperti terbakar sinar matahari, tetapi juga dapat membantu mengatasi nyeri sendi.

Kemungkinan manfaat lidah buaya termasuk:

  • Memiliki sifat anti-inflamasi.
  • Tidak memiliki efek gastrointestinal negatif dari obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), yang biasa digunakan untuk nyeri radang sendi.
  • Dapat dioleskan langsung ke kulit seperti gel.
Beberapa peneliti menyarankan bahwa mengonsumsi lidah buaya melalui mulut dapat membantu meredakan nyeri osteoartritis.

Pusat Kesehatan Pelengkap dan Integratif Nasional (NCCIH) mencatat bahwa penggunaan lidah buaya cenderung aman, tetapi beberapa orang memiliki efek samping ketika mereka meminumnya.

2. Boswellia

Boswellia disebut juga dengan kemenyan, karena sifat anti-inflamasinya. Bahannya dari getah pohon Boswellia, yang berasal dari India.

Menurut sebuah ulasan yang diterbitkan pada tahun 2011, asam boswellic tampaknya memiliki efek anti-inflamasi yang dapat membantu orang dengan RA, OA, dan asam urat.

Hasil dari percobaan pada manusia menunjukkan bahwa kapsul kemenyan dapat membantu meningkatkan rasa sakit, fungsi, dan kekakuan akibat OA. Namun, ini adalah studi kecil dan masih diperlukan lebih banyak penelitian lagi tentang ini.

Dosis boswellia hingga 1 gram sehari tampaknya aman, tetapi dosis tinggi dapat mempengaruhi hati. Ini tersedia dalam bentuk tablet dan krim topikal.

3. Cakar kucing

Cakar kucing adalah ramuan anti-inflamasi lain yang dapat mengurangi pembengkakan pada radang sendi.

Itu berasal dari kulit kayu dan akar pohon anggur tropis yang umumnya tumbuh di Amerika Selatan dan Tengah.

Orang-orang secara tradisional menggunakannya sebagai anti-inflamasi dan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Yayasan Arthritis mencatat bahwa, seperti banyak obat konvensional untuk rheumatoid arthritis, cakar kucing menekan faktor nekrosis tumor (TNF).

Mereka mengutip sebuah penelitian kecil tahun 2002 di mana cakar kucing terbukti efektif dalam mengurangi pembengkakan sendi lebih dari 50 persen pada 40 orang dengan RA.

Namun, kemungkinan efek sampingnya termasuk: mual dan pusing, tekanan darah rendah, dan sakit kepala.

Karenanya Anda tidak boleh menggunakan ramuan ini jika:

1. Pakai pengencer darah;

2. Minum obat yang menekan sistem kekebalan tubuh;

3. Menderita tuberkulosis.

Menurut NCCIH, beberapa penelitian kecil telah melihat cakar kucing untuk rheumatoid arthritis, tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

4. Kayu Putih atau eucalyptus

Eucalyptus adalah obat yang tersedia yang digunakan orang untuk berbagai kondisi. Ekstrak daun eucalyptus ditampilkan dalam pengobatan topikal untuk mengobati nyeri artritis.

Daun tanamannya mengandung tanin, yang dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa sakit yang berhubungan dengan radang sendi.

Beberapa orang menindaklanjuti dengan bantalan panas untuk memaksimalkan efeknya.

Aromaterapi kayu putih dapat membantu meringankan gejala RA.

5. Jahe

Banyak orang menggunakan jahe dalam memasak, tetapi jahe juga memiliki manfaat obat. Senyawa yang sama yang memberikan rasa kuat pada jahe juga memiliki sifat anti-inflamasi.

Beberapa peneliti mengatakan jahe suatu hari nanti bisa menjadi alternatif obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Bahan dalam jahe dapat menjadi dasar pengobatan farmasi untuk rheumatoid arthritis. Itu tidak hanya membantu mengelola gejala tetapi juga membantu mencegah kerusakan tulang.

Berikut beberapa cara mengonsumsi jahe:

  • Buat teh dengan memasukkan teh celup atau jahe segar ke dalam air mendidih selama 5 menit.
  • Tambahkan jahe bubuk ke makanan yang dipanggang.
  • Tambahkan jahe bubuk atau jahe segar ke hidangan gurih.
  • Parut jahe segar ke dalam salad atau tumis.
Periksa dengan dokter sebelum meningkatkan asupan jahe, karena dapat mengganggu beberapa obat, seperti warfarin (Coumadin), pengencer darah.

6. Teh hijau

Teh hijau adalah minuman yang populer. Antioksidan yang dikandungnya dapat membantu melawan peradangan yang terjadi dengan RA atau OA.

Sementara para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa ekstrak atau komponen khusus teh hijau mungkin memiliki efek pada radang sendi, tidak jelas apakah konsentrasi bahan aktif dalam secangkir teh akan membantu meringankan gejala.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa teh hijau dapat membantu mengurangi peradangan dan untuk mengetahui bentuk dan dosis mana yang paling efektif.

7. Kunyit

Kunyit adalah bubuk kuning yang terbuat dari tanaman berbunga. Ini menambah rasa dan warna pada hidangan dan teh manis dan gurih.

Bahan utama kurkumin memiliki sifat anti-inflamasi. Ini telah lama memainkan peran dalam pengobatan Ayurveda dan Cina tradisional.

Kunyit dapat membantu orang dengan kondisi OA, RA, dan kondisi rematik lainnya.

Baca juga artikel terkait RADANG SENDI atau tulisan lainnya dari Aditya Widya Putri

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Dhita Koesno