Menuju konten utama

Obama Sindir Trump sebagai Pengumbar Cuitan Provokatif

Calon presiden AS dari kubu Partai Republik Donald Trump disindir presiden AS Barack Obama dalam jumpa pers di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jepang. Trump dianggap lebih mementingkan cuitannya di Twitter ketimbang memikirkan solusi dari sejumlah masalah yang dihadapi negara tersebut. Obama juga mengatakan, pernyataan atau komentar Trump yang provokatif membuat gerah para pemimpin tujuh negara industri G7.

Obama Sindir Trump sebagai Pengumbar Cuitan Provokatif
Presiden Amerika Serikat Barack Obama. ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts

tirto.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyindir calon presiden AS dari kubu Partai Republik Donald Trump, karena lebih suka mencuit ketimbang menawarkan solusi bagi permasalahan yang dihadapi AS. Obama juga mengeluhkan sikap Trump yang sering mengeluarkan komentar provokatif.

Hal itu ia sampaikan dalam jumpa pers di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jepang, seperti dikutip Antara, Jumat (27/5/2016).

Obama mengatakan bahwa para pemimpin tujuh negara industri G7 "kaget oleh calon Republik itu". Ia juga mendesak semua calon presiden untuk menghindari kampanye yang provokatif.

"Mereka memang tidak yakin harus seberapa serius menanggapi pernyataan-pernyataan dia namun para pemimpin G7 dibuat gerah oleh pernyataan-pernyataan dia," kata Obama.

"Demi kebaikan, mengingat banyak proposal yang dia sampaikan menggambarkan pengabaian terhadap hubungan dunia atau perilaku angkuh, atau minatnya pada cuitan dan (menciptakan) headline, sebaiknya dia memikirkan sungguh-sungguh apa yang dibutuhkan demi membuat Amerika aman, selamat dan sejahtera, dan dunia damai," ujar Obama.

Untuk diketahui, pekan ini calon presiden AS dari kubu Republik tersebut mengeluarkan cuitan yang berisi tuduhan kepada Hillary Clinton. Berbagai stasiun televisi terus memberitakan cuitan Trump tersebut. Bahkan, ia diberi waktu berjam-jam untuk wawancara gratis yang membuat lawan-lawannya dalam posisi defensif.

Obama mengatakan, itu hal yang alamiah jika wartawan tertarik pada kampanye yang menebar konflik dan kalimat sampah.

"Kemarahan muncul ketika rakyat merasa kita tidak membahas masalah melainkan kepribadian atau karakter," kata Obama. (ANT)

Baca juga artikel terkait DONALD TRUMP

Sumber: Antara
Reporter: Putu Agung Nara Indra
Penulis: Yantina Debora