Menuju konten utama

Novel Baswedan Akan Diperiksa Lagi Soal Nama Jenderal Polisi

Novel akan dimintai keterangan dan bukti soal jenderal polisi yang disebut terlibat dalam insiden penyiraman air keras terhadap dirinya.

Novel Baswedan Akan Diperiksa Lagi Soal Nama Jenderal Polisi
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan didampingi Wakil Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Harun Al Rasyid, Penasehat Hukum Novel Baswedan Saor Situmorang memberikan keterangan pers seusai kedatangan Novel di gedung KPK, Kamis (22/2/2018). ANTARA FOTO/Reno Esnir

tirto.id - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyatakan penyidik akan mengagendakan pemeriksaan untuk Novel Baswedan. Salah satu yang akan dikonfirmasi adalah soal 'jenderal polisi' yang disebut Novel terlibat dalam kasus penyiraman air keras terhadap dirinya.

Jika benar ada jenderal polisi yang terlibat dalam usaha menghambat penyelidikan kasus Novel, Argo menegaskan kepolisian harus mendapat buktinya. Namun, Argo belum bisa memastikan kapan Novel akan diperiksa.

“Sudah kami tanyakan dan dia menyebut seseorang. Maka kami perlu tanyakan, apakah betul atau hanya asumsi. Nanti misalnya betul melanggar hukum, nanti kami kumpulkan bukti-buktinya. Kalau misalnya asumsi, ya bisa menuduh orang di mana tidak boleh [dilakukan],” tegas Argo, Jumat (23/2/2018).

Selain soal jenderal polisi, Argo menyatakan, dari hasil pemeriksaan Novel terakhir kali di Singapura sekitar Agustus 2017, ada beberapa pertanyaan penyidik yang belum dijawab. Akan tetapi, Argo enggan merinci pertanyaan apa saja yang belum dijawab.

Argo hanya mengatakan bahwa polisi sudah bekerja keras untuk mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel. “Nanti itu penyidik yang memberi tahu itu materi [pertanyaan]. Nanti kami sampaikan,” janjinya.

Soal perkembangan kasus Novel, Argo menjelaskan, penyidik sudah memeriksa sebanyak 66 saksi yang ada di sekitar lokasi kejadian. Polisi juga sudah memeriksa rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi kejadian, tapi hasilnya nihil.

Polisi juga memeriksa toko bahan kimia untuk mencari siapa orang yang membeli obat keras untuk menyiram Novel, tapi pelaku tak kunjung ditemukan. Dari kesaksian yang diterima polisi, pelaku berjumlah dua orang dan mengendarai sepeda motor. Sketsa keduanya sudah disebarkan oleh polisi ke seluruh Indonesia.

“Kami juga membuat hotline juga sudah ada sekitar 900an untuk telpon dan 500 untuk SMS. Mungkin juga ada yang menyampaikan dari hotline itu dan ada juga dari sketsa wajah,” katanya.

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dalam wawancaranya bersama Time, sempat menyebut dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam kasus penyiraman air keras terhadap dirinya. Kapolri pun meminta Novel Baswedan menyebut nama jenderal yang diduga terlibat dalam kasus penyiraman air keras itu.

Novel disiram air keras di Jalan Deposito depan Masjid Al Ikhsan RT03/10 Kelapa Gading Jakarta Utara usai menjalani salat subuh pada Selasa (11/4/2017) pukul 05.10 WIB. Akibat kejadian itu, Novel mengalami luka pada bagian wajah dan bengkak pada bagian kelopak mata kiri.

Novel pun harus menjalani operasi dan pengobatan di Singapura. Pada Kamis (22/2/2018) kemarin, Novel tiba di Indonesia dan hanya mengunjungi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelum menuju ke rumahnya di kawasan Kelapa Gading.

Baca juga artikel terkait INSIDEN PENYIRAMAN AIR KERAS NOVEL atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra