Menuju konten utama

Normalisasi Ciliwung, Anies: Tanya Kadis SDA, Suruh Tanggung Jawab

"Kepala SDA suruh tanggung jawab, Anda tanya sama dia, dia suruh tanggung jawab," ujar Anies

Normalisasi Ciliwung, Anies: Tanya Kadis SDA, Suruh Tanggung Jawab
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. ANTARA FOTO/HO/Dadang Kusuma WS

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan untuk bertanggungjawab sesegera mungkin dalam membebaskan lahan yang belum selesai, agar proyek normalisasi sungai Ciliwung segera terlaksana di 2019.

Hal tersebut mengingat penyerapan anggaran yang masih 27 persen dan waktu menunjukkan kurang dari dua bulan lagi, Anies minta Teguh segera membereskan segala masalah.

"Kepala SDA suruh tanggung jawab, Anda tanya sama dia, dia suruh tanggung jawab," katanya kepada wartawan pada Rabu (7/11/2018) siang.

Kendati pemerintah pusat tak menganggarkan dana untuk normalisasi sungai, namun menurut Anies hal tersebut tidak berdampak selama semua pihak menjalankan tanggung jawab masing-masing.

"Jadi saya ingin proses pembebasan tanah juga itu berjalan dengan government yang baik, jangan transaksi-transaksinya cash dengan harga yang diterima oleh pemilik dengan harga yang dibayarkan oleh pemerintah selisihnya jauh, nah, kita mau bereskan itu," kata Anies.

Sebelumnya, Teguh mengaku pihaknya saat ini masih terus berupaya untuk membebaskan lahan agar proses normalisasi Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan, dan Kali Sunter bisa segera terlaksana.

Ia pun mengklaim perlu adanya kehati-hatian yang tinggi dalam membebaskan lahan. Untuk tahun ini sendiri, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperoleh anggaran sebesar Rp1,8 triliun untuk pembebasan lahan yang diperuntukkan bagi normalisasi waduk dan sungai, serta mengadakan alat dan perbekalannya.

“Jangan sampai ada tumpang tindih, apalagi gugatan-gugatan lain yang berdampak terhadap kita,” ucap Teguh.

Baca juga artikel terkait NORMALISASI SUNGAI atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Yulaika Ramadhani