Menuju konten utama

NIK Abal-Abal di Pendaftaran CPNS 2019, Pelamar Diminta Hati-Hati

NIK abal-abal banyak ditemukan saat pendaftaran CPNS 2019, pelamar diminta berhati-hati soal data NIK dan KK.

NIK Abal-Abal di Pendaftaran CPNS 2019, Pelamar Diminta Hati-Hati
Sejumlah peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) menggunakan sistem Computer Assited Tes (CAT) CPNS secara serantak di Gedung Serbaguna Balai Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (8/12/2018). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/hp.

tirto.id - Badan Kepegawaian Negara (BKN) menemukan ada pendaftar yang menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) abal-abal alias tidak niat mendaftar, demikian sebagaimana dikutip dari siaran pers BKN pada Senin (18/11/2019). Hal itu terbukti dengan banyaknya unggahan foto dan dokumen yang tidak dipersyaratkan instansi.

Pengunggahan foto atau dokumen yang tidak disyaratkan tersebut dapat menjadi pintu masuk instansi menyatakan, pelamar yang bersangkutan tidak memenuhi syarat (TMS).

"Melalui siaran pers ini BKN juga mengingatkan pelamar agar berhati-hati menyebarluaskan NIK dan KK di internet. Tim Kedeputian Bidang Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) BKN mendapati banyak sekali informasi NIK dan KK pelamar CPNS disebarluaskan di laman media sosial," tulis BKN.

BKN mengimbau para pelamar yang telah menentukan pilihan instansi dan formasi yang akan dilamar, khususnya yang telah membuat akun dalam portal SSCN, untuk segera menuntaskan tahapan pendaftaran hingga submit.

Hal ini perlu dilakukan agar pelamar tidak terjebak dalam situasi panik yang menyebabkan pelamar sulit mengakses portal SSCN karena saling menunda-nunda penyelesaian tahapan pelamaran.

Selain itu, BKN juga mengimbau pelamar untuk hanya menginput data dan berkas yang sebenarnya dan disyaratkan instansi dalam field lamaran.

BKN khawatir, jika pelamar “main-main” dalam pengunggahan dokumen, pelamar lupa untuk mengganti dengan data yang sesungguhnya, sehingga data palsu/tidak benar yang justru tersimpan dalam database SSCN atau pun yang tercetak.

Dilansir BKN di Facebook resmi, saat ini sudah ada 3.048.190 orang yang membuat akun. Sementara yang mengisi formulis sudah berjumlah 1.110.622 dan submit 485.006.

Instansi yang paling banyak pelamar adalah Kementerian Hukum dan HAM yakni sebanyak 119.276. Dalam penerimaan CPNS 2019, Kemenkumham membuka formasi 4.598 untuk lulusan SMA hingga S2. Untuk lulusan SMA, Kemenkumham membuka lowongan untuk Penjaga Tahanan.

Jumlah formasi yang dibuka untuk Penjaga Tahanan yaitu 2.875. Rinciannya yaitu formasi umum sebanyak 2.497 pria dan 277 wanita, 71 untuk Putra Papua, 8 untuk Putri Papua, 20 untuk Putra Papua Barat dan 2 untuk Putri Papua Barat.

Top kedua instansi yang paling banyak pelamar adalah Kejaksaan Agung sebanyak 17.286. Kejaksaan Agung dalam penerimaan CPNS 2019 membuka lowongan sebanyak 5.203 formasi pada 30 jabatan. Hal ini disampaikan melalui surat pengumuman Nomor: Peng-01/C/Cp.2/11/2019 tentang seleksi pengadaan CPNS Kejaksaan RI 2019 yang diterbitkan pada 5 November lalu.

Dari 30 jabatan itu, lebih dari separuhnya tepatnya 16 jabatan diperuntukkan untuk jabatan Dokter, dari Dokter Spesialis Bedah Syaraf hingga Dokter Gigi, yang seluruhnya masuk ke dalam kriteria Formasi Umum. Jabatan Dokter Umum dan Dokter Gigi memiliki alokasi terbanyak masing-masing dengan 17 dan 11 formasi. Sisanya, 14 jabatan masing-masing hanya memiliki alokasi 1 formasi.

Berikut top 5 Instansi dengan pelamar terbanyak:

1. Kementerian Hukum dan HAM 119.276

2. Kejaksaan Agung 17.286

3. Pemerintah Provinsi Jawa Timur 6.334

4. Kementerian Agama 5.862

5. Pemerintah Kab. Bogor 4.756

Baca juga artikel terkait CPNS 2019 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH