Menuju konten utama

Neraca Perdagangan RI Defisit USD1,82 Miliar pada Oktober 2018

Neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar 1,82 miliar dolar AS pada periode Oktober 2018.

Neraca Perdagangan RI Defisit USD1,82 Miliar pada Oktober 2018
(Ilustrasi ekspor-impor) Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (5/1/2018). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Neraca Perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit pada bulan Oktober 2018. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar 1,82 miliar dolar AS pada periode tersebut. Angka defisit kali ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 22 juta dolar AS.

Jika diakumulasikan, kata Kepala BPS Suhariyanto, neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari hingga Oktober 2018 tercatat sudah mengalami defisit sebesar 5,51 miliar dolar AS.

"Kumulatifnya defisit kita lumayan dalam, sebesar US$ 5,51 miliar dolar. Penyebabnya [defisit sektor] migas, [sektor] nonmigasnya masih surplus [di periode Januari-Oktober 2018]," kata Suharyanto saat memberikan keterangan pers di kantornya, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Ia juga mengatakan bahwa impor migas masih jadi biang kerok defisit neraca dagang Indonesia. Dibandingkan September 2018, impor migas pada Oktober 2018 naik 20,6 persen dan melonjak 23,66 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Jadi neraca dagang kita defisit USD1,82 miliar [pada Oktober 2018], itu karena defisit migas dan nonmigas. PR besar kita menurunkan defisit ini dengan berbagai kebijakan, ke depan diharapkan ada kebijakan yang menyentuh neraca jasa," kata Suhariyanto.

Meski demikian, dia juga menyampaikan bahwa neraca perdagangan Indonesia dengan beberapa negara raksasa ekonomi tercatat masih mengalami surplus.

"Dengan negara mana saja kita surplus? Dengan India masih surplus, Amerika Serikat (AS) masih surplus, Belanda juga masih. Sebaliknya, kita alami defisit terdalam dengan Tiongkok (China), Thailand, dan Australia," ujarnya.

Lebih rinci, Suhariyanto memaparkan perdagangan Indonesia dengan AS masih surplus 7,11 miliar dolar AS, dengan India surplus 7,30 miliar dolar AS dan dengan Belanda surplus 2,27 miliar dolar AS.

Sementara neraca perdagangan RI dengan Cina mengalami defisit sebesar 15,93 miliar dolar AS, dengan Thailand defisit 4,34 miliar dolar AS, serta dengan Australia defisit 2,44 miliar dolar AS.

Baca juga artikel terkait NERACA PERDAGANGAN atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom