Menuju konten utama

Nelayan Lebak Tak Melaut Gegara Gelombang Tinggi dan Harga BBM Naik

BMKG memprakirakan gelombang tinggi 4 hingga 6 meter berpeluang terjadi di Perairan Samudra Hindia selatan Banten pada hingga 17 September 2022.

Nelayan Lebak Tak Melaut Gegara Gelombang Tinggi dan Harga BBM Naik
Ilustrasi kapal nelayan. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa.

tirto.id - Nelayan di pesisir selatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tidak melaut sejak beberapa hari terakhir gara-gara badai dan gelombang tinggi. Cuaca buruk berpotensi menimbulkan kecelakaan laut dan membahayakan keselamatan para nelayan.

"Semua nelayan di sini tidak melaut," kata Ketua Koperasi Nelayan Bina Muara Sejahtera Binuangeun Kabupaten Lebak, Wading di Lebak, Jumat (16/9/2022).

Para nelayan di Lebak tidak melaut akibat cuaca buruk di perairan selatan Banten yang berhadapan dengan Samudra Hindia. Selain itu, mereka juga terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan biaya operasional meningkat.

Kemudian, saat ini belum tiba musim ikan yang menjadi andalan ekonomi nelayan setempat, yakni ikan tongkol dan tuna. Wading mengatakan andalan ikan nelayan Lebak itu sebagian besar diekspor ke luar negeri.

Biasanya, kata dia, transaksi pelelangan ikan saat cuaca normal sekitar Rp4 miliar dengan jumlah tangkapan 200 ton/ bulan.

"Kami memiliki anggota sebanyak 620 nelayan dan kini terpukul dengan kondisi badai juga ditambah adanya penyesuaian kenaikan BBM," katanya.

Menurut Wading, nelayan pesisir selatan Lebak berharap pada pemerintah agar meninjau kembali kenaikan harga BBM. Hal itu menyebabkan biaya operasional dengan pendapatan tangkapan ikan tak sebanding.

Wading mencatat operasional melaut setelah kenaikan harga BBM bisa mencapai Rp5 juta selama sepekan. Akan tetapi, pendapatan nelayan belum sebanding, terlebih saat ini cuaca buruk dan belum musim ikan.

"Kami berharap pemerintah dapat memberikan kebijakan khusus untuk nelayan sehingga usaha melaut tetap berjalan," kata dia..

Dalam keterangan terpisah, Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Rizal Ardiansyah mengingatkan nelayan agar waspada gelombang tinggi di perairan selatan Banten.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gelombang tinggi 4 hingga 6 meter berpeluang terjadi di Perairan Samudra Hindia selatan Banten pada 15-17 September 2022.

Pola angin wilayah selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 10-25 knot dan kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten.

"Kita belum lama ini nelayan Binuangeun diterjang gelombang hingga perahu miliknya rusak dan satu nelayan dilaporkan meninggal," kata Rizal.

Baca juga artikel terkait DAMPAK GELOMBANG TINGGI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan